Sukses Juara Animasi Indonesia

Ads:
Penulis: Khaelani

Saya bernama Ahmad Rofik, lahir sejak kecil di kota Pasuruan di besarkan di kalanga yang memandang asing sebuah kesenian. Padahal dalam benak saya, kecintaan saya untuk menggambar telah mengakar sejak kecil tidak ada yang menghalangi saya untuk menggambar, bahkan jika saya tidak punya alat gambar sekalipun. Dan saya pun pernah berprestasi sebagai juara satu lomba menggambar.

Selain menggambar, kegiatan fashion saya adalah mendongeng. Sampai beranjak remaja di bangku SMA saya tetap mempertahankan jiwa berkesenian saya yaitu menggambar dan bercerita, yang seharusnya tidak ada yang salah dengan itu. Dan kala itu saya lulus dari SMA saya mendapat surat PMDK untuk melanjutkan kuliah dari Universitas Malang jurusan Desain Grafis, Namun....
“Apa iku? bapak gak suka dari dulu kamu tuh menggambar, samapi bapak juga gak mau kamu melanjutkan kuliah di bidang seni, mau jadi apa kamu?” Kata Bapakku sambil tidak suka mendengarr kabar itu padahal bagiku itu kabar baik.
“Uwis toh pa, uwis...” Sangkal Ibu
“Mending tidak usah kuliah, buang-buang duit saja. Contoh tuh anak pak Ali si Rahmat, dia bantu orang tuanya jadi sopir angkot” Kata Bapak
“Rofik gak mau jadi sopir angkot pak, Rofik tuh bisa lebih dari ini” Sanggahku pada bapak
Kemudian bapak mau memukulku karena saya selalu membangkang dan selalu tidak menurut padanya, namun Ibu membelaku dan mendukungku untuk tetap masuk kuliah sesuai dengan jurusan yang saya inginkan.

“Bapak, anakmu ini mau kuliah pak, kok reaksi bapak seperti ini toh?” Bela Ibu
“Kuliah yo kuliah tapi sing jelas jurusannya, jangan grafis grafis yang tidak jelas masa depannya” Lanjut Bapak

Namun tekad saya dan dukungan Ibu saya tetap melanjutkan kuliah di Universitas Malang jurusan Desain Grafis. Dan di kuliah saya lebih bebas eksplor mengembangkan jiwa seniku dan bergabung dengan teman-teman yang sejiwa lainnya, ada yang suka musik, suka acting, suka melukis, suka menulis dsb. Tapi ironisnya bagi kebanyakan orang kami dianggap tidak punya masa depan.

Hidup di kota orang memang membuat saya harus ekstra mencari penghidupan sendiri, mulai dari membantu acara kampus, kerja sambilan di sebuah perusahaan animasi studio, bahkan menjadi seorang pengasuh anak-anak pun saya tidak malu. Dari pekerjaan saya mengasuh anak-anak membuat saya semakin lancar merangkai cerita dan ternyata pengalaman inilah yang membantu saya saat memproduksi animasi.

Kalau di tanya soal cita-cita, saya pun masih bingung menjawabnya, “Mau jadi apa saya nanti?”. Jangan-jangan benar kata bapak saya, beliau marah karena ada alasannya, golongan tukang gamabar macam kami tidak ada masa depannya tapi saya terus menentang pendapat bapak, saya akan mambuktikan kalau itu tidak benar.

Kemudian saya membuat team animasi berempat orang dan di berinama K-Deep Production yang bertempat sementara di salah satu kos-kosan teman saya untuk di jadikan basecamp. Demi mewujudkan impian sederhana kami rela berdesakan dengan komputer seadanya. Dan alhasil garapan animasi kami, kami ikutkan lomba dan Alhamdulillah mendapatkan juara satu atas animasi terbaik. Dan semenjak kemenangan itu saya serius di dunia animasi dan mengambil cuti kuliah selama setahun dan selama itu pula saya sering pulang bolak balik antar Kota Malang dan Kota Jakarta untuk menempa ilmu animasi.

Tapi ini bukanlah perjalanan yang mudah, disaat saya merasa seorang diri bertahan hidup di Jakarta, maka hanya Allah satu-satunya tempat kembali sampai saya harus rela bernaung di Masjid karena pas-pasan tidak bisa menyewa kontrakan dan sementara itu untuk bertahan hidup saya perlu strategi yang cantik, bekerja dimana kita bekerja dalam keterbatasan saya melukis kaligrafi untuk di tawarkan di Masjid atau orang-orang yang mau memesan lukisan saya namun tujuan utama saya adalah belajar animasi dan menawarkan jasa pembuatan animasi.

Salah satu perusahaan menghubungi saya lewat mba Veni sebagai sekretaris Asosiaso Industri Animasi dan Konten Indonesia atau disingkat AINAKI. Beliau tertarik dengan profil K-Deep Production dan ingin bekerjasama untuk membuat iklan layanan masyarakat berupa animasi. Dan lewat beliau inilah klien pertama yang memicu kami untuk membuat animasi kami secara profesional.

Kembali di Kota Malang, saya punya mimpi yang besar bahkan sedang terancam Drop Out Kuliah karena tak kunjung lulus. Saya dan 9 orang mahasiswa seangkatan saya kala itu telah mendapatkan surat DO kuliah, yang akhirnya kami berfikir bagaimana cara untuk mengambil hati dosen-dosen kita supaya dapat ujian, lalu kami punya ide bikin Festival Animasi Nasional. Dan Alhamdulillah hasil acara festival itu sukses, pak Rektor sampai kaget karena kami belum lulus, akhirnya pak Rektor mengusahakan kami supaya cepat ujian dan segera diluluskan. Seminggu kemudian kami dapat kesempatan ujian dan ke-9 orang itu termasuk saya semuanya lulus dalam ujian.

Setelah lulus saya di ajak oleh Kepala Dinas Pendidikan Malang untuk menyusun kurikulum jurusan animasi untuk anak SMK dan tetap melanjutkan mengikuti lomba-lomba animasi, dan sering kami mendapatkan juara dan piala, salah satunya piala citra dari FFI. Dan bekal kemengangan demi kemenangan kami terus membuat karya sampai lupa bahwa kami tak bisa terus-terusan mengandalkan festival belaka.

Kemudian saya membentuk team bisnis profesional dan bergabung di salah satu program kewirausahaan mandiri, dan membuat saya memenangkan program tersebut akhirnya berkat pelajaran dan pembinaan dari sebuah program tersebut saya menajikan K-Deep Production menjadi PT yang resmi yang bergerak di bidang animasi.
Sukses Juara Animasi Indonesia

Cerita Terkait

Sukses Juara Animasi Indonesia
4 / 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan cerita di atas? Silakan berlangganan gratis via email

FANSPAGE