Rahasia Dibalik Waktu Subuh Part 2

Ads:

Dalam Rahasia Dibalik Waktu Subuh Part 1 diceritakan Amel mencoba untu menghubungi Kiki. Dan bagaimana ceritanya selanjutnya, mari baca:

Amel yang selalu cuek dan hampir setiap kali Kiki telepon dan sms selalu ia abaikan, akhirnya tersentuh juga dan membuatnya sesekali Kiki hadir dalam pikiran Amel. Sedang apa dia? Bagai mana sekarang keaadaannya? Sudah 1 bulan lebih tak mendengar kabar Kiki, ingin rasanya membalas telepon dan sms nya tapi hatiku masih ragu dan gengsi untuk mengungkapkannya, kira-kira begitulah isi hati kecilnya. Namun keraguan dan gengsi nya kali ini ia kalahkan dengan gejolak rindu yang selalu membayanginya setiap kali teringat Kiki, dan akhirnya Amel menghubungi Kiki via Hp. Namun.......“Nomor yang anda tuju sedang di luar jangkauan....” Suara balasan teleponnya, Amel langsung sontak terkejut ketika mendengar suara itu dari Hp nya, dan mengulangi panggilan Hp nya hampir 10 kali tetap sama hanya suara “Nomor yang anda tuju sedang di luar jangkauan,.....”.

Kini kegundahan dan rasa penasaran Amel terhdap Kiki datang merasuk fikirannya, “Apakah Kiki sekarang ganti nomor baru? pantesan sudah 2 minggu ini ia tak lagi mengingatkan ku shalat subuh, apakah hanya gara-gara aku selalu mengabaikannya?” Tanya Amel pada dirinya sendiri, “Aku harus cari tahu kenapa?” Lanjut fikir Amel sambil menempelkan hp di dagunya.

Hingga keesaokan hari, rasa rindu dibalut dengan rasa penasan Amel tehadap Kiki semakin membayangi fikiran, dan hatinya selalu bertanya-tantya pada dirinya sendir tentang Kiki, kekasih pujaan yang selama ini ia abaikan karena gengsi dan ragu terhadapnya. Menjelang siang Amel memberanikan diri untuk menemui Kiki di Flat kamar kosannya. Hingga sesampainya di depan flat kamar no. 3, Amel mengetuk pintu kamer itu “Assalamu’alaikum..” Kata Amel sambil beberapa kali ia mengetuk pintu. Tak lama kemudian pintu terdengar di iringi suara “Iya...., maaf mba ini siapa ya, mau cari siapa? suara perempuan separuh baya tak berjilbab, seperti baru bangun dari tidurnya dalam keadaan masih mengantuk rupanya.

Tersontak kagetn Amel melihat ada perempuan di flat kamar Kiki. “Saya Amel mba, mau ketemu sama mas Kiki” Kata Amel, “Lho siapanya Kiki, yah? Tanya perempuan itu. Dengan hati yang sangat kecewa dan berat Amel mengatakan “Saya ini temannya mas Kiki, kalau boeh tahu mas Kikinya kemana ya mba?” “Owhh... temannya, dikira siapanya, mas Kiki dari semalam belum pulang, kagak tau kemana dia, biasanya sih di Club Mitas sama anak-anak” Jawabnya “Sekarang mas Kiki suka pergi ke Club Mitas?” Kaget Amel, “Iya, emang kenapa kaget banget lho?, udah deh masih pagi nih gue ngantuk banget dari semalem belum tidur, ada perlu apa dengan Kiki ntar gue sampein?” Kata perempuan itu, “Iya udah kalau gitu mba saya pamit, mohon sampeiin aja kedatanggan saya, dan maaf sudah mengganggu mba” Kata Amel. Kemudian pintu langsung tertutup tanpa ucapan balasan kata dari perempuan itu.

Kini perasaan Amel bercampur-campur seperti badai ombak angin di lautan, ia meneteskan air mata karena kecewa ternyata Kiki sudah bukan Kiki kekasihnya seperti dulu lagi, kenangan yang masih mengingatkan akan Kiki ia kubur dalam-dalam. Kenapa Kiki berubah drastis seperti ini, dan ternyata dusta belaka ia selalu ingatkan aku setiap pagi untuk shalat subuh, padahal ia sendiri selalu ke Club Mitas hingga larut malem dan begadang hingga pagi” begitulah fikiran Amel.

Suasana hati Amel mendung seperti cuaca kota Cirebon yang sepertinya hendak turun hujan di siang hari, Amel pun tak tahu harus kemana ia terus berjalan mengikuti jalur trotoar pejalan kaki hingga di depan sebuah caffe minuman. Tak lama kemudia tumben-tumbenan Cirebon di guyur hujan deras sekali, hingga akhirnya Amel pun terpaksa singgah di caffe minuman. Sesinggahnya ia disana duduk di dekat jendela caffe sambil meminum minuman hangat.

Kemudian ia di hampiri oleh lelaki sopan dan style ala pelayan. “mba Amel” saut lelaki itu, terkejut Amel melihat lelaki itu ternyata ia mengenali lelaki itu, dan lelaki itu adalah Wahyu teman flat kamar kosan Kiki, “Wahyu.. kenapa kamu disini? kamu disini kerja?” Tanya Amel, “Iya mba saya kerja disini lumayan mba buat nambah-nambah biaya kuliah saya, kalau hari libur dan malam hari saya ship jaga di caffe” Jawab Wahyu, “Dan saya tadi melihat mba masuk ke caffe ini tapi saya ragu mba, mau menyapa duluan takut salah, yong mba jarang maen ke flat lagi udah hampir 2 bulan toh mba, kemana saja si mba?” Lanjut tanya Wahyu. “Iya yu saya sibuk dengan aktifitas di kantor, maaf yah jadi jarang ketemu sama kamu” Jawab Amel, “Oya yu, selesai kerja saya pengen ngobrol sama kamu, jam berapa kamu santainya?” Lanjut Amel, “Saya ship pagi sampe siang jam 1 mba, sebentar lagi juga udah jam 1 mba tinggal nunggu temen saya buat gantian mba, kebetulan tuh teman saya wis datang rupanya” Kata Wahyu.

Setelah semuanya selesai, dan tanpa basa basi Amel langsung bercerita soal kejadian tadi pagi menjelang siang di flat kamar no. 3, kekecewaan dan kegundahan yang ia alami semua ia ceritakan pada Wahyu, karena menganggap Wahyu adalah tetangga kamar plus teman baik Kiki, semoga ia bisa menyampaikan kekecewaan dan kegundahannya pada Kiki. Wahyu pun anteng mendengarkan cerita Amel dari awal sampai akhir, dan celetuk Wahyu “Lohh... Lohh... Lohh... mba ini gimana toh, dikira sudah dikasih tau sama mas Kiki”, “Soal apa yu? saya gak dapat kabar apa-apa tentang Kiki, yang saya tau Kiki sekarang bukan seperti Kiki yang saya kenal lagi yu” Ujar Amel, “Gini mba, sekarang giliran saya yang bercerita, wis gantian yoh?...” “Yang ada di flat kamer no. 3 itu bener namanya mas Kiki, tapi namanya saja sama, dia nempatin kamarnya mas Kiki sekarang” Kata Wahyu, “Loh jadi yang di maksud perempuan tadi di kamar Kiki itu bukan Kiki yang saya kenal?” Ujar Amel, “Lah mba tuh gak di kasih tahu toh?” Tanya Wahyu,

“Engga yu, udah 2 minggu ini ia gak pernah ngehubungi hp saya lagi, dikira dia ganti nomor hp dan gak mau ngehubungi saya lagi, karena saya gak pernah nanggapin sms atau teleponnya, mungkin ia kecewa sama saya” Jawab Amel. “Walahhh.. Kiki tuh wis pindah mba dari sini sudah 2 minggu yang lalu, ada penempatan kerja di luar pulau Jawa katanya” Kata Wahyu, “Jadi dia udah kerja sekarang?” Tanya Amel, “Iya mba, bukan berarti 2 minggu ini mas Kiki sudah ngelupain mba tapi mungkin ia sibuk dengan kerjaannya mba” Jawab Wahyu.

“Kebetulan saya di titipikan ini mba sama mas Kiki” Lanjut Wahyu sambil menunjukan sepucuk surat dari Kiki kepada Amel. “Makasih ya yu...” Kata Amel menerima sepucuk surat dibarengi dengan senyum berseri tanda lega di hatinya, semoga ini tanda bahagia.

Lepas sudah belenggu kekecewaan perasaan Amel terhadap Kiki, namun kini ia penasaran dengan sepucuk surat yang ada di tangannya, ingin rasanya cepat membaca surat itu. Dengan penuh keceriaan begitu pula cerahnya cuaca setelah hujan dan kumanandang suara azan waktu asar ppun tiba ia bergegas menuju masjid terdekat untuk memenuhi kewajiban. Setelah shalat asar sepucuk surat berwarna putih bersih itu ia baca di atas sajadah masjid At-Taqwa Kota Cirebon:

Assalamu’alaikum Wr. Wb,
untuk Kekasih pujaanku,
Hikmah yang Allah berikan untukku lewat dirimu mengantarkanku sadar siapa aku sebenarnya. Dulu sejak pertama kali kita kenal, Allah mempertemukan kita dengan cara yang indah di masjid At-Taqwa. Aku masih mengingatnya betapa aku orang yang lalai dengan hidupku, kemudian Allah berikan hidayahnya lewat kamu lewat kata-kata “break” yang kamu katakan terakhir kali kita bertemu. Maaf kan aku, disetiap waktu yang aku sia-siakan aku memperlambat ikatan suci kita.

Amel Kekasihku,
Kini aku akan berjuang disini untukmu, tunggulah kepulanganku nanti aku akan datang menjadi lelaki muslim yang siap menjadi imam mu menuju ikatan suci yang sering kita dambakan selama hubungan kita dulu. Aku percaya Allah pasti akan mempersatukan kita. Tunggu aku !!!
Salam Rindu Kekasihmu, Kiki
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

2 Tahun Kemudian
Kiki kembali ke kota Cirebon dengan suasana hati begitu rindu dengan kota ini terutama sang pujaan hati. Sesampainya di stasiun kereta api kejaksan Cirebon Kiki menghirup udara kota Wali itu dan merasakan semilir anginnya yang sejuk demi melepas kerinduaannya selama ini. Kesuksesaan yang ia dapatkan kini berawal dari perjuangannya di Kota ini. Seperti pertama kali ia datang ke kota Cirebon ia langsung menuju tempat yang sama yaitu ke Masjid At-Taqwa karena kebetulan ia datang jam 12 siang bertepatan dengan kumandang azan waktu dzuhur tiba,  dan esampainya di masjid, bergegas ia mengambil air wudhu dan melakukan shalat dzuhur berjama’ah di Masjid At-Taqwa.

Setelah shalat selesai, ia ingin menjenguk Wahyu teman dan tetangga kamarnya, namun ketika berjalan ia terhenti di tangga Masjid. Ia melihat perempuan berjilbab indah berwarna ungu sambil menggendong anak kecil berumur 1 Tahun, dan ternyata..... “Amel...” Sapa Kiki, “Mas Kiki” Jawab Amel terkejut siapa yang ada di hadapannya... Namun Kiki terdiam dengan hati berdebar-debar, ia melihat anak kecil yang di gendong Amel dan kemudian dihampiri oleh lelaki berkopiah putih, dan merangkul gendongan anak kecil yang di gendong oleh Amel untuk di gendong oleh lelaki itu  “Kenapa mas bengong?” Tanya Amel, “ ? “ Bingung Kiki untuk menjawab,

“Kenalin ini mas Abib suaminya kakaku mba Lia, kamu lupa yah?.... dan ini anaknya baru 1 Tahun umurnya” Kata Amel, “Owhhhh.....” Lega Kiki mendengarnya.

Sama persis pertemuan Kiki dan Amel seperti pertama kali Allah mempertemukan mereka dan kini di pertemukan kembali di rumah-Nya Masjid At-Taqwa. Sangat kagum dan terbalas sudah kerindunag mereka berdua. Kiki dan Amel akhirnya mewujudkan cita-cita hubungan mereka dengan ikan suci yang selalu di dambakan dalam hubungann mereka untuk menjadi keluarga sakinah, mawadah, warohmah.

THE AND

Demikian cerita pendek Rahasia Dibalik Waktu Subuh Part 2. Semoga dalam ceritanya memberikan pelajaran yang baik untuk kita dan tulisan ini kami persembahkan untuk sahabat dejavu, selengkapnya baca kumpulan cerita pendek.

Cerita Terkait

Rahasia Dibalik Waktu Subuh Part 2
4 / 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan cerita di atas? Silakan berlangganan gratis via email

FANSPAGE