Berkibarlah Sang Merah Putih

Ads:
Penulis: Khaelani

Matahari terik menyinari kota metropolitan, pusat negara dengan penghundi penduduk lebih dari puluhan juta orang memadati kota dengan kesibukan aktifitas yang membuatnya terkadang lupa apa yang terlah mereka berikan untuk bangsa Indonesia. Begitu kira-kira pemikiran Andi anak sekolah dasar kelas 5 namun terputus sekolah hanya gara-gara tak punya biaya.

Setiap harinya ia sibukan dengan jasa semir sepatu berkeliling ke setiap suduk kota didalam keramaian. “Pak, semir sepatunya pak” Tawar Andi pada setiap bapak-bakak atau para pemuda yang mengenakan sepatu hitam yang telah kusam warnanya. Dan sesekali ia di abaikan dan bahkan di tolak. Namun semangat hidup Andi terus membara bagaikan macan Indonesia yang pernah mengusai Asia dulu kala, dan kini tinggal kenangan.

Setiap hari senin Andi tak pernah absen mengikuti upacara bendera di SD dekat rumahnya meskipun hanya di luar halaman sekolah yang terhalang oleh pagar sekolah. Semangat patriotisme Andi membara ketika ia memberikan penghormatan pada sang bendera merah putih kala di kibarkan ke atas tiang. Dan dengan bangga dan merdunya suara Andi menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Setelah selesai upacara ia selalu berpikir, “Aku harus memberikan sesuatu pada Indonesia, tapi apa yang saya akan berikan utnuk bangsa ini?, sedangkan aku tak punya apa-apa. Ahh.... kenapa aku pesimis seperti ini, pokonya aku harus memberikan sesuatu untuk Indoneasi”. Ujarnya pada dirnya sendiri.

Kesehariannya ia di sibukan melihat-lihat ramainya kota, dan selalu membawa peralatan semirnya yang dicantol di pundak sebelah kanan pundaknya, dan  menawarkan jasa semirnya pada setiap orang yang bersepatu. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang hanya hidup berdua saja dengan kaka perempuannya sebagai pembantu rumah tangga di komplek dekat dengan rumah gubuknya. Namun dengan keadaan dan keseharian Andi seperti itu ia tak pernah mengeluhkan hidupnya bahkan ia adalah generasi penerus yang di harapkan bangsa hanya saja ia tak mempunyai kesempatan untuk melanjutkan sekolahnya lantaran tak mempunyai biaya sekolah.

Sepulangnya menyemir Andi selalu menyisihkan uangnya meskipun tak banyak ia tetap bersyukur dengan rezki yang diberikan Tuhan kepadanya. Uang yang dikumpulkan itu rencannya ia untuk melanjutkan sekolah yang terputus dan biaya hidup ia dan kakanya.

Hari terus berganti hari, bulan berganti bulan ia tetap melakukan aktifitas seperti biasanya, apalagi hari paling bahagia adalah hari senin setiap pagi, sangat di nantikannya untuk mengikuti upacara bendera. Namun ada yang berbeda kala itu, hati Andi bersedih ketika bendara sang merah putih sobek namun tetap dipakai untuk upacara, sepertinya orang-orang yang mengikuti upacara itu tak sadar bahwa bendera yang dikibarkannya itu sobek meskipun sedikit, atau mereka malah tak memperdulikannya karena buktinya, ke esokan harinya sang bendera merah putih masih tetap di ujung tiang di halaman sekolah. Hati Andi yang melihat seperti itu bersedih hati kenapa orang-rang cuek melihat bendera merah putih lambang kebesaran Indonesia robek meski sedikit.

Dengan besar hati ia terpaksa pulang kerumahnya dan mengambil simpanan uang yang selama ini ia kumpulan dengan jerih payahnya untuk membeli bendera merah putih yang baru untuk menggantikan bendera merah putih yang sobek itu. Setelah membelinya dengan harga yang cukup banyak merogoh uang simpanannya itu, ia berikan kepada sekolah, menggantika bendera yang sobek dengan bendera yang baru dan di kibarkanlah di halaman sekolah.

Dengan kejadian itu kemudian sekolah tersebut memberikan perhatian dan kesempatan kepada Andi si anak semir, untuk melanjutkan sekolahnya yang sempat tertunda dan di dukung penuh ia bersekolah samapai sarjana oleh Negara Indonesia, meraih cita-citanya di masa yang akan datang untuk membangun generasi Indonesia sebagai macan Asia.

“Selamat Andi, Jiwa Patriotmu Sebagai Contoh Generasi Penerus Bangsa Indonesia”

THE AND

Demikian cerita pendek Berkibarlah Sang Merah Putih. Semoga dalam ceritanya memberikan pelajaran yang baik untuk kita dan tulisan ini kami persembahkan untuk sahabat dejavu, selengkapnya baca kumpulan cerita pendek.

Cerita Terkait

Berkibarlah Sang Merah Putih
4 / 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan cerita di atas? Silakan berlangganan gratis via email

FANSPAGE