Rahasia Dibalik Waktu Subuh Part 1

Ads:
Penulis: Khaelani

Rosulullah SAW bersabda : “Tak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik dri pada shalat subuh dan isya, dan andaikan mereka mengetahui keutamaannya, tentu mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak-rangkak. (HR. Muslim, Muslim)
Cirebon adalah salah satu tempat peninggalan wali, kota budaya dan wisata. Cuaca terik mentari yang kadang menyayat kulit menyinari setiap sudut kotanya, lalu lalang kendaraan melaju sibuk dengan urusan keduniaan dari siang hari sampai malam hari. Kota ini pun selalu sibuk dengan aktifitasnya setiap hari.

Diatas kendaraan roda dua Kiki bersama Amel melaju mengitari kota wali itu menuju rumah kediaman Amel, saat itu Kiki mengantarkannya hingga sampai kerumahnya. “Kita sampai juga akhirnya “ Kata Kiki, “Iya Alhamdulillah kita sampai dirumahku” Saut Amel, “Mas sebelum aku masuk rumah aku pengen ngobrol sesuatu sama kamu mas” Lanjut Amel, “Ada apa mel? kamu membuat mas penasaran saja?” Tanya Kiki. Di depan pintu gerbang rumah Amel “Aku ingin hubungan kita break dulu” Jawab Amel to the poin, “Maksud kamu apa yang” Tanya Kiki, “Aku cape mas setiap hari aku telpon bangunin kamu untuk shalat subuh tapi ga pernah di angkat, malah alesannya hp nya gak kedengeranlah, gak aktif lah, inilah itulah” Jawab Amel dengan nada suara yang sedikit berintonasi, “Tapi aku bangun ko jam 7, terus abis itu aku shalat subuh” Sanggah Kiki, “Bukan shalat subuh itu dhuha namanya” Kata Amel, “Hmmm... yang, soal kita break kamu seriusan?” Tanya Kiki, “Gimana mau jadi imam rumah tangga, kalau ngimamin diri sendiri aja gak bisa” Jelas Amel. Suasana hening seketika, kemudian “Maaf mas aku harap kamu bisa sadar atas kejadiaan ini, Assalamu’alaikum mas” Ujar Amel sambil ia masuk kedalam gerbang rumahnya. “Tapi yang.... Wa’alaikumusalam” Jawab Kiki dengan terbata-bata dan penuh kekecewaan.

Kemudian motor Kiki melaju melewati Jl. Cipto Kota Cirebon, ia menuju flat kamar kosannya dengan penuh tanya dan begitu mengejutkan hatinya, saat mengingat kata-kata sang kekasih yang tiba-tiba mengatakan perkataan seperti itu. Sesampainya ia di kamar kosan tiba-tiba hp nya berdering “Ada apa ya tiba-tiba mamah menelponku???” Kata Kiki terkejut melihat no hp siapa yang menelponnya, kemudian ia mengangkatnya, “Hallo mah... “ Tanya Kiki, “Kiki..” Suara telpon dengan nada berat seperti seorang pria dewasa, “Lho ko papah?” Kaget Kiki, “Iya ini papah, kalau telpon pake no papah kamu suka ga di angkat-angkat sih” Kata Papahnya, “Iya pah maaf, ada apa pah siang-siang gini telpon Kiki?” Tanya Kiki, “Papah cuma mau bilang, mulai bulan depan papah gak bisa bayarin biaya hidup kamu lagi, kamu harus mandiri” Jawabnya, “Tapi pah ... “ Nyangkal Kiki, “Gak ada tapi-tapi, kamu ini udah lebih dari setengah tahun lulus wisuda,  mau nganggur sampai kapan?” Tanya papahnya, “Kiki juga masih terus berusaha ko pah, mohon beri Kiki waktu” Jawab Kiki, “Udah gak usah protes, buktiin aja! Ini demi kebaikan diri kamu sendiri” Jelas Papahnya. Dan tak bisa menyangkal apa-apa lagi Kiki pun dengan berat hati dan terbata-bata “Iya pah, terserah papah saja”, “Ya sudah gitu aja ya, nanti kalau ada apa-apa selesaikan dulu masalahnya sendiri baru ngomong sama papah, maafin papah nak, ini demi kebaikan kita semua, Udah dulu ya teleponnya, Wassalamu’alaikum Wr Wb” Kata Papahnya, “Iya pah Wa’alaikumusalam” Jawab Kiki.

Begitu berat Kiki melewat hari-hari nya, masalah datang bertubi-tubi, yang ia pikirkan ingin rasanya berteriak sekencang-kencangnya, kemudian ia datang ke Pelabuhan Kejawanan Cirebon di pantai ia teriak sekencang-kencangnya dan sesekali ia beseru “Kenapaaa semua ini terjadi kepada ku, apa salah saya....Aaaahhhhhh...........”. Melewati hari-harinya ia tak seperti biasanya, wajah murung tak berseri selalu menemaninya, tidurpun tak enak rasanya, semua aktifitasnya terganggu oleh masalahnya.

Wahyu taman tetangga kosannya perihatin melihatnya, tak seperti biasanya Kiki seperti ini. “Kenapa sampean mas?” Tanya Wahyu, “Aku juga tak tahu yu, kenapa masalahku datang bertubi-tubi” Jawab Kiki, “Ayolah cerita saja mas, mungkin saya bisa bantu sampean” Kata Wahyu. Kemudian Kiki menceritakan kejadian masalah yang menimpanya. Kalau masalah mas dengan papah mas saya kurang bisa membantu, tapi maslah mas dengan Amel saya akan bantu, mungkin iya mas ini susah bangun buat shalat subuh, tapi kenapa gak pake alarm hp buat setting waktu subuh mas?” Tanya Wahyu, “Justru itu yu aku sendiri sudah berapa kali setting alarm tapi percuma gak berhasil juga” Kata Kiki, “Walah sampean ini kebluk yo sampe segitunya” Canda Wahyu, “Tapi tenang mas sekuat tenaga saya akan bantu mas buat bangun shalat subuh” Lanjut tanggap Wahyu, “Serius yu kamu mau setiap hari banguin aku” Tanya Kiki, “Insaya Allah mas, sampean akan saya bangunin” Jawab Wahyu, “Untuk sementara melepas galau mas Kiki saya ajak berkeliling ke kota yu, mau nda?” Ajak Wahyu, “Ok yu, aku juga butuh refresh nih rupanya, galau terus mikirin masalah yang dihadapi” Jawab Kiki.

Kala itu suasana Cirebon begitu indah apalagi jika malam hari, lampu-lampu yang menerangi setiap suduk kota dan para pedagang mengadu nasib di pinggir jalan turut meramaikan kota wali ini. Wahyu dan Kiki singgah di Alun-Alun Kota Cirebon, menikmati malam dan nasi Jamblang makanan khas Kota Cirebon. Hingga larut terbawa suasana mereka pulang keflat kamar kosan hingga dini hari.

Assolatuhoirum minannaum...” Kumandang azan subuh pun terdengar merdunya, dengan bergegas Wahyu bangun dan teringat untuk membangunkan Kiki. Kemudian Wahyu masuk ke flat kamar Kiki, dan ternyata.. “Walah ternyata iya orang ini masih saja tidur pulas padahal kumandang azan keras sekali mengumandang dan bunyi alarm masih berdering dekat telinganya” Gumal Wahyu, “Mas-mas bangun, mari kita shalat” Ajak Wahyu sambil membangunkan Kiki yang masih terlentang tidur pulas, namun tetap saja tak bangun-bangun juga. Kemudian Wahyu menyiraminya air ke wajah Kiki, namun tak kunjung berhasi juga. Tak habis akal Wahyu bagai mana supaya Kiki bangun. Iya melihat jepitan baju dan mengambilnya untuk menjepit hidung, telinga dan bibir Kiki dan di ikatkan nya sebuah tali untuk menarik jepitan itu sekencang-kencangnya. “Ceprettttt....” seketika “Aaaaww...”, sontak Kiki terbangun dari tidurnya. Kemudia mereka shalat berjama’ah di kamar Kiki, karena qomat di masjid sudah lama berkumandang. Setelah selesai shalat “Gila lu bro, bangunin si bangunin tapi ni bibir, telinga dan hidung saya merah semua nih” Nyerutu Kiki, “Ahh.. sampean ini mas, aku jadi gak shalat berjama’ah di masjid gara-gara susah dan lama banget bangunin sampean mas” Kata Wahyu, “Hehee... maaf yu tapi besok tetep bangunin lagi ya? Sekarang mau lanjut tidur lagi ah” Kata Kiki sambil sesekali menguap kantuk yang begitu berat, “Astagfirullah mas, malah tidur lagi, itu gak baik mas” Kata Wahyu. Namun ternyata  Kiki malah tidur puslas seperti sedia kala.

Hampir setiap hari apa yang di lakukan Wahyu demi membangukan Kiki ia lakukan setiap kumandang azan Subuh terdengar. Dan sesekali Kiki di ajak untuk shalat subuh berjama’ah di masjid dan setelah itu tadarus  di masjid. Sekian beberapa minggu apa yang dilakukan Wahyu terhadap Kiki, membuahkan hasil juga, malah sekarang sebaliknya Kiki lah yang membangunkan Wahyu dan teman-teman tetangga flat kamar kosannya, mengajak shalat berjama’ah di masjid dan tadarus disana. “Sangat bersemangat sekali sampean mas, padahal kumandang azan belum terdengar” Kata Wahyu.

Kini Kiki berubah drastis aktifitas dalam hidupnya, setelah shalat subuh ia tadarus al-Quran dan setelah itu ia sibuk cari lowongan kerja di internet dan kemudian tak lupa memberi pesan singkat kepada Amel untuk sekedar mengingatkan shalat subuh meskipun sering tak ada balasan dari Amel. Dan hampir setiap hari dengan istiqomah dan penuh dengan keihklasan ia lakukan aktifitas seperti itu. Ia bahagia dengan hidupnya sekarang dan lambat laun melupakan masalah yang dihadapinya. Dikemudian hari salah satu perusahan yang pernah ia daftarkan lowongan kerja online lewat internet, menawarkan untuk bekerja di perusahaannya, dengan senangnya ia menerima tawaran itu. Dan ia kini senang sudah mempunyai pekerjaan yang mampu membuktikan pada papah dan mamah nya dirumah, bahwa tanpa bantuan mereka Kiki bisa bertahan hidup di kota orang.

To Be Continue : Rahasia Dibalik Waktu Subuh Part 2

Semoga dalam ceritanya memberikan pelajaran yang baik untuk kita dan tulisan ini kami persembahkan untuk sahabat dejavu, selengkapnya baca kumpulan cerita pendek.

Cerita Terkait

Rahasia Dibalik Waktu Subuh Part 1
4 / 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan cerita di atas? Silakan berlangganan gratis via email

FANSPAGE