Cerita Sedih: Melepasmu By Yuan Kenzo

Ads:
CERITA SEDIH: MELEPASMU 
Penulis: Yuan Kenzo

Alex cowok 22 tahun bertubuh tinggi dan berkulit putih serta memiliki mata yang kecoklatan membuat kaum hawa di kampusnya banyak yang menggilainya,terkecuali Nadya. Cewek sporty yang terkesan cuek dengan penampilannya yang serba simple dibanding kebanyakan cewek seusianya. Nadya tak pernah menganggap penampilan adalah hal yang paling penting,baginya tampil apa adanya adalah identitas yang tidak bisa ditiru dan dipalsukan oleh siapapun. Ya,”be your self” menjadi ungkapan yang ampuh bagi Nadya melewati hari-harinya. Namun,berbeda dengan teman-teman Nadya yang kebanyakan adalah penggila fashion dan selalu update soal trend anak muda jaman sekarang. Seperti halnya Sherly sahabat karib Nadya sejak SMP dulu yang hoby make up,gonta ganti warna rambut dan banyak lagi kebiasaan Sherly yang kadang membuat Nadya seakan menjadi gila melihat kelakuan sahabatnya itu.
***

Nadya melirik jam tangannya yang menunjukan pukul 08.15,sesekali ia menoleh ke kiri dan ke kanan dengan perasaan sedikit khawatir.
“Dooorr…..” sebuah suara tiba-tiba mengejutkan Nadya.
“sherrrrrrlyyyy !!!!!” pekik Nadya.
“hahaha…maaf..maaf bukan maksud ngagetin”timpal sherly.
“loe gak maksud ngagetin aja gue dah kagetnya minta ampun Sher,gmana kalo lu emang niatnya ngagetin coba ??!” keluh Nadya kesal. 
“udah ah,gak usah manyun deh. Loe jelek klo manyun” rayu sherly.
“isshhh…apaan sih loe”timpal nadya.
“gimana tugas loe Nad,udah kelar ?”
“udahlah,emangnya kek loe kerja tugas aja malas gimana mau selesai kuliah loe” sindir nadya.
“gue sih santai nad,kan ada loe yang ngerjain..”cetus sherly.
“dih,loe yah…emang gak berubah dari SMP”gumam nadya.

Seketika suasana hening antara nadya dan sherly. Mereka berdua asyik dengan kesibukan mereka sendiri-sendiri. Nadya yang asyik browsing menggunakan wifi kampusnya,sibuk mencari materi tugas-tugasnya. Sedangkan sherly sibuk memoles wajahnya tanpa henti. Namun,suasana hening itu tidak berlangsung lama setelah motor sport berknalpot sedikit bising lewat di depan mereka.
“gila….keren banget tuh cowok”cetus sherly terperangah.
“keren kan nad,macho and cool..”tambahnya lagi.
“kulkas maksud loe..”potong nadya sewot.
“yeee…loe ini gak bisa yah liat gue seneng”sherly sewot.
“seneng ?? apa coba yang loe senengin ? motor ribut gitu,ganggu tau?”tambah nadya.
“bukan motornya nadya,tapi yang kendarain motornya”sherly terbinar-binar.
“ooo…itu..namanya Alex mahasiswa pidahan dari bandung”ucap nadya santai.
“alex ?? loe tau darimana namanya alex ? atau jangan-jangan loe diem-diem suka yah ma si alex ? ayo ngaku…..”canda sherly.
“whatttt??? Suka kata loe ?! motornya aja berisik gitu,gmana orangnya. Satu lagi yah,klo gue tau namanya itu belum tentu gue suka or whateverlah…“celoteh nadya.

Sherly hanya diam sambil mengangguk-angguk mendengar celoteh nadya panjang lebar. Sekalipun ia tampak mendengar ucapan nadya nyatanya ucapan nadya itu tak dapat dicerna oleh otaknya. Ia sibuk memandangi sosok alex dari kejauhan,wajah alex yang tampan dan lembut membuat sherly seperti kehilangan akal sehatnya. Dari kejauhan tampak alex pun membalas tatapan sherly yang begitu dalam terhadapnya. Alex membalasnya dengan sebuah senyuman khas miliknya,lesung pipit yang dalam tampak sangat menawan membuat kaum hawa yang melihatnya seperti mencair layaknya sebongkah es yang terkena teriknya matahari. Sayup-sayup sherly kelihatan tersipu-sipu,ia tak kuasa menahan perasaannya itu dan mencengkram lengan nadya erat.
“OMG….dia senyum ke gue..dia senyum ke gue”gumam sherly sambil mekoyak-koyak lengan nadya tanpa henti.
“aww…sakit sherly…loe pikir lengan gue ini mainan apa ?!!”ujar nadya sedikit kesal.
“eh,,sory..sory..gue gak sadar nad. Habis tuh cowok senyum gitu ma gue..”timpal sherly.
“gak sadar? Emang loe pingsan barusan pake acara gak sadar segala?”nadya sewot.
“dia senyum aja loe seperti mau pingsan gimana kalo dia ngajak loe ngedate,struk kali lu yah”tambahnya lagi.
“duh,,kalo sampe dia ngajak gue ngedate gue bakal jadi cewek yang paling bahagia deh di dunia ini”mata sherly terbinar-binar.
“ya ampun,lebay banget deh lu sher…”
“lebay apaan sih nad,bener kali…alex tuh tipe idaman para cewek..perfect gitu deh “
“whateverlah,,yang penting lu bahagia aja..”ujar nadya singkat.
***

Nadya memandang dari sudut jendela cafe favoritnya,tatapannya kosong. Terik matahari yang sangat menyengat diluar jendela tak menjadi alasan untuknya memalingkan wajahnya. Ia masih tetap menatapinya,seperti ada sesuatu yang enggan membuatnya berpaling meski hanya semenit.
“boleh gue duduk??” tanya seorang cowok yang mengejutkan nadya.
Nadya memalingkan wajahnya menatap kesumber suara itu dan betapa terkejutnya melihat sosok cowok yang berdiri di hadapannya.
“silahkan,kursinya kosong kok.”jawab nadya singkat.

Cowok itupun duduk tepat dihadapan nadya,sambil melemparkan senyum kepada nadya. Nadya tak mengerti apa arti senyuman itu,namun nadya tampak tak peduli dengan apapun arti senyuman itu.
“nunggu temen atau…”ujar cowok itu.
“temen”potong nadya dingin.
“ooo…temen lu yang waktu itu yah ?” ujar cowok itu lagi.
“yapz..tau dari mana?” tanya nadya sinis.
“cuman nebak aja sih,soalnya gue liat kalian di kampus akrab banget,best fren gitu.”timpal cowok itu.
“kenalin gue alex,gue mahasiswa pindahan dari bandung,lu nadya kan?”tambahnya lagi
“lu keknya lebih banyak tau tentang gue deh,sampe-sampe nama aja gak perlu gue sebutin”cetus nadya.
“haha..gue sih gak tau banyak tentang lu,cuman sekedar tau nama plus prestasi lu di kampus. Jujur aja,gue kagum dengan prestasi lu. Jarang banget cewek-cewek jaman sekarang yang bisa berprestasi seperti lu..biasanya cewek kan hobynya dandan aja”ujar alex sedikit menyengir.
“gak semuanya juga kali seperti itu..”tanggap nadya sewot.
20 menit berlalu,baik alex maupun nadya saling membisu,diam tanpa kata. Hanya suara dari sekeliling mereka yang terdengar. Posel nadya berdering memecahkan kebisuan diantara mereka. Nadya melihat ponselnya ternyata sebuah SMS,dibacanya isi SMS tersebut dan dalam hitungan detik wajah nadya berubah menjadi sedikit kesal. Ternyata pesan tersebut dari sahabatnyaa sherly yang batal datang menemui nadya karena suatu alasan. Nadya merapikan barang-barangnya yang ada diatas meja,spontan alex terkejut dengan aksi nadya itu.
“eh…eh..lu mau kemana ?” ujar alex panik.
“gue mau pulang,temen gue gak jadi datang”ucap nadya datar.
“gak usah buru-buru gitu kali”ucap alex sambil memegang pergelangan tangan nadya spontan.

Nadya terkejut dengan kontak fisik alex terhadapnya. Namun ia tak kuasa menepis tangan alex dari pergelangannya. Jantung nadya tiba-tiba berdegup amat kencangnya,wajahnya seolah berubah menjadi merah. Ada perasaan malu dan tersipu-sipu yang dirasakannya.
“oopss…sory..gue gak sengaja..gue refleks”ujar alex merasa bersalah.
Nadia hanya membisu,seakan lidahnya menjadi keluh dan tak mampu mengucapkan sepatah kata pun. Alex hanya terdiam melihat sikap nadya,ia bingung harus berbuat apa. Alex berusaha melumerkan suasana yang menjadi sedikit canggung antara dia dan nadya.
“ gue gak maksud lancang megang tangan loe,gue cuman gak mau loe buru-buru pulang aja. Soalnya gue lagi bete dirumah” tutur alex.
“eh,,iya..gak papa kok..”ucap nadya sedikit gugup.

Menit-menit berikutnya komunikasi mereka berdua pun berjalan lancar. Baik nadya maupun alex sudah sama-sama terlepas dari perasaan canggung yang tadi sempat menguasai suasana. Sesekali mereka tertawa. Sampai tak terasa malampun semakin larut. Nadya menoleh ke arah jam tangannya,pukul 22.30 waktu yang ditunjukannya. Nadya meminta izin untuk pulang lebih awal kepada alex dan alex pun menawarkan jasa untuk mengantar nadya pulang. Malam yang sudah cukup larut membuat nadya tak bisa menolak tawaran alex. 

Motor yang dikendarai alex melaju cepat sehingga membuat nadya tak mempunyai pilihan selain memegang erat jaket alex dari belakang. Tak begitu lama,kendaraan yang membawa mereka tiba di rumah nadya,tak lupa nadya mengucapkan terimakasih pada alex yang mau repot-repot mengantarnya pulang padahal arah rumah mereka berlawanan. 

Nadya merebahkan tubuhnya diatas pembaringannya,menatapi langit-langit kamarnya yang berwarna biru. Ada perasaan yang tak menentu di hatinya,sesekali terlukis senyum dibibirnya. Nadya seperti merasakan hal yang aneh terhadap alex. Ya,mungkin cinta atau mungkin juga kenyamanan sesaat yang hanya terjadi saat itu saja,nadya tak berani mengambil kesimpulan yang lebih jauh. Di ruang kamar yang berbeda alex pun merasakan hal yang tak jauh beda dengan nadya. Sesekali nama nadya terucap di bibir alex. Wajah nadya seolah-olah menjelma dan menghantui alex,alex pun tak kuasa atau mungkin lebih tepat tak ingin menepisnya.
***

Tidur nadya yang begitu nyenyaknya membuatnya bangun telat untuk ke kampus. Dia tergopoh-gopoh memasuki kamar mandi. Nadya tak perlu waktu banyak untuk mandi,waktu yang terus berjalan memaksanya untuk mandi ala kadarnya dan berpakaian seadanya. Roti bakar buatan ibunya pun hari ini harus rela dia lewatkan karna waktu yang tak bisa berkompromi lagi. Setengah berlari nadya meninggalkan rumahnya dan segera menuju ke kampus. Betapa terkejutnya dia begitu hendak membuka pintu pagar rumahnya,alex sudah menunggu dengan senyumannya yang khas.
“pagii…bareng yuk ke kampusnya “ sapa alex sopan.
“pa..pagi..”ucap nadya terbata-bata. 
Nadya tak menyangka alex akan datang kerumahnya sepagi itu. Dan lagi-lagi keadaan membuat nadya tak bisa menolak ajakn alex.

Alex memasuki parkiran kampus,tanpa mereka sadari begitu banyak mata yang melihat kearah mereka,tak terkecuali sherly. Entah apa yang berkecamuk di benak sherly,ia seperti mimpi melihat sahabatnya itu dudk di belakang alex,tak sabar rasanya ia ingin berjumpa dengan sahabat karibnya itu. Begitu banyak pertanyaan yang antri di kepalanya. Rasa percaya dan tidak percaya tentang apa yang dilihatnya bercampur jadi satu. Ia pun segera menghampiri nadya yang sedang menuju perpustakaan.
“naaadddd….”seru sherly.
“hei..ada apa sher?” ucap nadya.
“lu…lu…ke kampus tadi bareng alex?”sherly terbata-bata.
“eh..itu..iya..eh..kebetulan dia lewat depan rumah gue”nadya gugup.
“kebetulan lewat ? masa sih ?”tanya sherly sedikit curiga.
“iya,,jadi tadi tuh gue hampir telat ke kampusnya,terus dia tuh lewat dan nawarin tumpangan gitu”papar nadya meyakinkan sherly.
“emang iya? Kok aneh yah,dia tiba-tiba lewat depan rumah loe dan kebetulan banget loenya telat ke kampusnya.”cerocos sherly masih tak percaya.

Nadya tak mampu berkata lagi,dia hanya melemparkan senyum sumringah pada sherly takut kalo kebohongan kecilnya itu terungkap.
“tapi loe cocok loh ma alex nad” ucap sherly tiba-tiba.
“hah?? Cocok? Maksudnya?”nadya kaget mendengar ucapan sherly itu.
“iya,kalian cocok jadi sepasang kekasih gitu deh”ujar sherly serius.
“kekasih? Gila loe !! gue kenal dia aja baru kok tiba-tiba loe bilang gue cocok ma dia. Gak deh,loe udah mulai sarap sepertinya”papar nadya panjang lebar.
“kok loe jadi sensi gitu sih nad?? Kan loe bisa saling kenal dulu gitu ma alex,jadi kalian bisa saling memahami gitu deh”ujar sherly semangat.

Lagi-lagi nadya diterpa kebisuan,tak tau mesti melontarkan kalimat yang seperti apa untuk menepis ucapan sherly barusan. Dikeheningannya,mereka berdua dikagetkan oleh suara alex yang tiba-tiba datang menghampiri.
“hai..ladies..”sapa alex lembut.
“hai juga macho..”balas sherly genit.

Cerita Sedih: Melepasmu By Yuan Kenzo

Cerita Sedih Lainnya: Kumpulan Cerita Sedih

Nadya hanya terdiam dan memberikan tatapan tajam pada sahabatnya itu. Nadya merasa ucapan sherly terlalu berlebihan sehingga bisa membuat alex besar kepala nantinya.
“betewe,ada gak yang mau nemenin gue ke kantin ?”tanya alex sambil melirik nadya dan sherly.
“kantin ? boleh..boleh,kebetulan gue gak sarapan tadi”ujar sherly.
“ehm..kalian aja deh yang pergi gue masih ada urusan nih di perpus”papar nadya menolak ajakan alex.
“loh,kok gitu sih nad? Lagian mau ngapain coba loe ke perpus sepagi ini ? perasaan tugas dari dozen pun gak ada.”cetus sherly panjang lebar yang membuat pipi nadya berubah menjadi merah.
‘ehmm..itu..ada..”nadya terbata-bata.
“duh,,udahlah ikut yuk”ucap alex sambil menarik tangan nadya.
Untuk kedua kalinya alex memegang tangan nadya,namun nadya tak bisa menepis tangan alex tersebut. Sherly yang melihat sikap alex pun hanya bisa terbengong-bengong. Ada senyum yang tersirat dibibirnya. Perasaan senang yang tak bisa dia lukiskan dengan kata-kata bergejolak di dadanya. Yapz,sherly senang jika sahabatnya itu akhirnya bisa dekat dengan seorang cowok. Karena menurut sherly,pribadi nadya yang terlalu serius dengan masa depannya malah membuatnya kehilangan masa-masa remajanya. 
***

Sejak hari itu hubungan alex dan nadya semakin dekat. Tak terasa 3 bulan berlalu,alex dan nadya semakin dalam mengenal satu sama lain. Begitu jarang mereka terlihat tanpa kebersamaan. Hari-hari nadya kini dibayang-bayangi oleh sosok alex,sebaliknya pun begitu. Kehadiran nadya membuat alex sangat bahagia. Sampai pada suatu ketika,alex tak kuasa menahan perasaannya yang begitu dalam pada nadya. Alex pun berniat menyatakan perasaannya itu kepada nadya,alex ingin status pertemanan mereka berubah menjadi sepasang kekasih.
“nad,gue mau ngomong sesuatu nih”ucap alex perlahan pada nadya
“ngomong aja lex,biasanya kan loe asal nyerocos aja.”gurau nadya.
“yang ini beda nad,gue aja ampe bingung mau mulai dari mana?”tutur alex lemas.
“hahaha..”nadya tak kuasa menahan tawanya.
“kok ketawa sih nad??”tanya alex bingung..
“gimana gak ketawa,loe sih mau ngomong aja ribetnya minta ampun”timpal nadya.

Alex membalikan badannya ke nadya sehingga keduanya saling bertatapan. Tatapan alex begitu tajamnya membuat nadya menjadi tak karuan. Alex menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya. Ada sedikit grogi yang dirasakan alex namun dia berusaha mengusirnya. Otak alex berfikir amat keras,ia tak tau mesti mengucap kata-kata apa yang pantas untuk merealisasikan perasaannya pada nadya. Sementara di sisi lain nadya pun tak kalah terguncangnya melihat tatapan alex. nadya ingin memalingkan wajahnya dari tatapan alex yang membuatnya panas dingin namun niat itu diurungkannya ketika alex mulai mengutarakan perasaannya.
“nad,mungkin ini terlalu cepat buat loe. Tapi bagi gue,3 bulan itu udah lebih dari cukup untuk gue ngenal dan milih loe jadii….”ucapan alex terputus,ia tak cukup punya keberanian untuk melanjutkannya.
“jadi..apa lex??”tanya nadya penasaran.
“jadii..jadi..orang yang special di hati gue”ucap alex pelan.

Seketika dunia nadya berhenti,jantungnya pun seakan tak bisa ia rasakan lagi denyutannya. Mukanya memerah. Sekujur tubuhnya menjadi dingin. Ia tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Hatinya bergejolak. Ia seakan ingin berteriak,namun teriakan itu hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri.
“nad,loe kok diem aja dari tadi?” suara alex memecahkan keheningan.
“eh..ehmm…”gumam nadya yang membuat alex menjadi bingung.
“kenapa nad? Loe gak suka yah gue ngomong gitu ke loe?” ucap alex lemes.
“eh,,gak..bukan gitu”tepis nadya.
“terus..? napa loe diem aja”tanya alex.
“gue..gue..bingung mesti bilang apa ?”ujar nadya.
“kenapa low mesti bingung,loe tinggal bilang aja ke gue apa yang loe rasain ke gue. apa gue juga special buat loe?”tutur alex.
“apa yang gue rasain ?”tanya nadya.
“iya,apa yang loe rasain ke gue..”tegas alex.
“gue….”ucap nadya terputus.
“gue sayang ama loe nad..”ucap alex datar.

Kali ini alex benar-benar membuat nadya nyaris pingsan. Nadya tak tau di dunia manakah saat ini pikirannya melayang. Ia seperti mimpi,namun ia sadar bahwa ia tak lagi tidur.
“nad..”ucap alex.
“i..iya lex..”nadya gugup.
“loe mau gak jadi pacar gue?”pinta alex setengah berharap.
“ehm,,i..iya lex.”ucap nadya malu.
Teriakan kegirangan alex membuat orang-orang di sekitar menatapnya dengan aneh. Namun,alex tak peduli. Ia masih saja larut dalam kegirangannya. Apa yang ia inginkan terkabul sudah,nadya cewek yang ditaksirnya kini jadi miliknya. Alex tak peduli dengan kegilaan yang ia lakukan baginya nadyalah yang membuatnya menjadi gila.
***

Satu tahun genap alex dan nadya menjalani kisah asmara mereka. Tak pernah ada pertengkaran yang berarti bagi mereka. Pola pikir mereka yang dewasa,membuat mereka selalu bisa mengatasi pertengkaran kecil yang kadang-kadang terjadi. Bagi mereka tak ada masalah yang tak memiliki jalan keluar. Komunikasi yang baik menunjang hubungan yang lebih baik pula. 
Setelah setahun tak banyak yang berubah dari diri alex,kecuali sedikit pendiam. Ada rahasia kecil yang tak pernah dibagi alex kepada nadya,baginya rahasia itu cukup untuk dirinya.
“Lex,kok belakangan ini loe kelihatan lebih pendiam? Knp? Loe ada problem?”ucap nadya ditengah kebersamaan mereka.
“gak kok,nad. Gue cuman mikirin soal tugas kuliah aja” jawab alex dengan senyuman kecil.
“tugas kuliah ? setau gue nih yah,loe tuh sama sekali gak pernah musingin tugas segitunya”tutur nadya curiga.
“masa sih?”canda alex sambil mencubit hidung nadya.
“ihh,sakit tau…”pekik nadya manja.
“gue serius lex,loe ada masalah?”tambah nadya lagi.
“gue juga serius nadyaku sayang,gue baik-baik aja”ujar alex menenangkan nadya.
Entah apa yang merasuki nadya,untuk pertama kalinya nadya merasa alex sedang membohonginya. Nadya tak percaya dengan perkataan alex. feelingnya sangat kuat merasa jika ada sesuatu yang disembunyikan alex darinya.
***

Kecurigaan nadya ternyata benar. Sudah dua hari alex hilang dari pandangannya. Tak ada kabar sama sekali. Di kampus dan di tempat-tempat yang biasanya ia kunjungi tak meninggalkan jejak keberadaan alex. Nadya sudah berusaha menanyakan pada teman-teman alex,namun hasilnya nihil. Nadya mencoba mendatangi rumah alex dan hasilnya sama saja. Rumah itu kosong,tak ada penghuni. Para tetanggapun tak ada yang tau keberadaan pemilik rumah itu. Entah berapa ribu kali nadya coba menghubungi ponsel alex tapi,tetap saja nomer alex tak pernah aktif. Ada kesakitan yang di rasakan nadya dalam hatinya. Tak disangka,alex cowok yang begitu disayanginya tega meninggalkannya tanpa alasan.
“kenapa lex? Kenapa? Teganya loe tinggalin gue gitu aja”bisik nadya dalam hati.

Isak tangis nadya pun pecah. Ia tak mampu lagi membendungnya,hatinya seperti tertusuk sebuah pisau yang amat tajam. Merobek-robek jantungnya. Darahnya seperti mendidih,tak pernah ia alami situasi yang amat emosional seperti ini. Hari-hari yang dilalui nadya kini suram,tak seceria ketika bersama alex. Begitu pedih apa yang ia rasakan sampai membuatnya terombang-ambing diketidakpastian. Nadya ingin sekali bangkit dan melupakan kenangannya bersama alex,namun kenangan itu terukir begitu manisnya hingga untuk menghapusnya begitu saja adalah di luar kuasa nadya. Beberapa kali nadya mencoba untuk menuduhkan hal-hal negatif terhadap alex sebagai alasan mengapa alex meninggalkannya. Namun,hal itu ia tepiskan kembali karena ia tahu betul pribadi alex. 

Hampir sebulan sejak kepergian misterius alex tapi nadya masih belum bisa bangkit dari keadaan itu. Ia masih saja berharap alex datang kembali kepadanya,mengembalikan semua senyumnya dan mengukir kembali kenangan-kengan yang pernah mereka lewati. Harapan yang terus menerus nadya bangun tak pernah berkunjung nyata. Sampai pada akhirnya harapan itu menjadi harapan kosong yang tak mungkin pernah terwujud lagi.
“kamu nadya ?” ujar seorang cewek yang datang menghampiri nadya.
“iya,gue nadya”jawab nadya singkat.
“aku ema,sahabat alex”ujar cewek itu yang membuat nadya tersentak kaget.
“sahabat alex?? gue gak pernah tau kalo alex punya sahabat cewek”ujar nadya sinis.
“alex mungkin gak pernah cerita tentang aku,tapi alex cerita banyak tentang kamu”ucap ema dengan senyuman.

Kebingunagn terpancar jelas di wajah nadya. Kehadiran ema yang tiba-tiba membuatnya bertanya-tanya apa yang sebernarnya terjadi. Kemana alex,mengapa bukan alex yang datang di hadapannya. Mengapa alex meminta ema untuk menemuinya. Sandiwara apa ini. Nadya tak mengerti dengan semua situasi ini.
“Ooo yah..? apa alex juga cerita tentang ia meninggalkan gue tanpa alasan?”tanya nadya sedikit bergetar.
“semuanya gak seperti yang kamu pikirkan nad”ucap ema dengan nada lembut. Sepertinya ia tahu apa yang dipirkan nadya tentang alex.
“gak seperti yang gue pikir? Emang loe tau apa yang ada di pikiran gue? emang loe ngerasain ada di posisi gue? gak kan? Sahabat loe itu ninggalin gue gitu aja,tak pernah ada penjelasan dan bahkan gue gak tau salah gue apa?”tutur nadya yang diikuti isak tangis.
“nadya,aku ngerti apa yang kamu rasain. Karena sebenarnya alex juga merasakan hal yang sama. Alex hanya tak ingin membuat kamu jauh lebih sedih meskipun pada akhirnya kesedihan itu tak bisa kamu hindari”ucap ema lembut.
“apa sebenernya yang loe bicarain? Gue gak ngerti,loe gak usah belit-belit”desak nadya.
“aku gak tau mesti mulai dari mana nad,tapi mungkin pesan ini bisa buat kamu jauh lebih paham”ujar ema sambil memberikan nadya sebuah surat.
“apa ini ?”tanya nadya bingung.
“alex nitip surat ini ke aku buat kamu. Di dalamnya,berisi semua jawaban atas pertanyaan yang ada dibenakmu selama ini.”ucap ema menjelaskan.

Nadya menerima surat yang diberikan ema kepadanya. Di sampul surat itu tertera nama yang ditujukan untuknya. Nadya tak langsung mebacanya,ia hanya mengamatinya dengan kebingungan. 
“aku pamit dulu yah nad”ucap ema membuyarkan lamunan nadya.
“i..iya…”jawab nadya singkat.
Jejak langkah ema semakin menjauh meninggalkan nadya yang masih tertegun dengan sepucuk surat di tangannya. Seketika sosok ema pun lenyap dari pandangan mata nadya. Berlalu pergi seperti angin,tak tahu kemana arahnya. Nadya pun beranjak dari tempat duduknya,ingin rasanya ia segera berada di kamarnya yang hening dan sepi. Tempat yang paling nyaman saat nadya ingin sendiri,jauh dari kebisingan sekitar.

Nadya menghempaskan badannya di atas tempat tidurnya. Merasakan hembusan angin nan sejuk yang masuk melalui jendela kamarnya yang sengaja ia biarkan terbuka lebar. Tatapnnya kosong. Pikirannya melayang terbang tak tentu arah. Tak tahu apa yang dipikirkan nadya,ia hanya terus menatap ke langit-langit kamar tanpa berkedip sedikitpun. Kemudian ia teringat dengan sebuah surat dari alex untuknya. Diambilnya surat itu,dibukanya perlahan dan ia pun mulai mebacanya. Dalam sekejap tubuh nadya melemas,pandangannya kabur,jiwanya seperti telah meninggalkan jasadnya. Nadya pun tak sadarkan diri.
***

Di tengah senja,nadya berdiri mematung. Tatapannya tajam ke depan. Hembusan angin menerpa lembut rambutnya yang terurai. Di tangannya ada seikat bunga dan sepucuk surat. Ya,surat dari alex yang beberapa waktu lalu diterima dan dibacanya. Nadya menarik nafasnya dalam-dalam,dibukanya kembali surat itu dan di bacanya kembali surat itu.
Dear Nadya,

Ketika surat ini ema berikan kepadamu,aku yakin kalau aku sudah berada sangat jauh darimu. Ya,aku pergi tanpa pamit dan itu salahku. Namun,ada alasan mengapa aku memilih meninggalkanmu seperti ini. Sebelumnya aku tak pernah menyangka akan seberat ini untuk pergi jauh darimu. Aku tak pernah bermimpi sebelumnya bisa memiliki seseorang yang istimewa dalam hatiku. Aku tak tahu mesti menyalahkan siapa,tapi yang aku tahu keadaanlah yang salah. Aku tak pernah menyesal jatuh cinta dan mengukir kenangan indah denganmu. Yang aku sesalkan hanyalah keterbatasan waktu yang ku miliki untukmu. Setidaknya aku bersyukur kepada Tuhan,yang berbaik hati mempertemukan kita di saat-saat terakhirku. Sungguh,aku sangat ingin berada lebih lama di sampingmu tapi ini semua bukanlah kuasaku. Tapi,percayalah rasa yang aku miliki untukmu telah ku bawa bersama kepergianku. Aku mungkin tak kan bisa kembali lagi setelah aku pergi. Namun,yakinlah aku selalu ada berada di dekatmu,di dalam hatimu. Kenangan yang telah kita lewati bersama-sama adalah memory indah yang akan menjadi bagian dari hidupmu. Simpanlah itu jauh di dalam ingatanmu sebagai sebuah hadiah dariku untukmu. Dan berjanjilah untuk tidak melepasku dengan airmata kesedihan melainkan airmata bahagia,bahagia karena aku pernah bersamamu. I LOVE YOU Nadya.

Nadya melipat kembali surat yang telah dibacanya,airmata mengalir deras di pipinya. Tak pernah ia bayangkan surat itu menjadi pesan alex yang terakhir untuknya. Alex kini pergi untuk selamanya meninggalkan luka yang dalam di hati nadya. Penyakit kanker yang alex derita sejak kecil hanya membuat alex mampu bertahan di usia 23 tahun. Alex sama sekali tak pernah menceritakan tentang itu pada nadya,baginya rahasia itu hanya akan membuat nadya sedih dan khawatir. Alex tak menginginkan hal itu. Kini nadya hanya mampu menatap pusara alex yang ada di depannya. Airmata masih mengalir membasahi pipinya. Perlahan ia mendekati tempat peristrahatan terakhir kekasihnya itu. Diletakkannya bunga yang sengaja dibawanya tadi tepat di dekat nisan alex. Surat yang alex berikan pun diletakkannya di tempat yang sama.
“gue tau,loe lagi ngeliat gue di atas sana”ucap nadya.
“dan gue juga tau loe sedang tersenyum dengan senyuman loe yang khas ke gue. gue beruntung lex,bisa jadi yang special di hati loe di saat-saat terakhir loe. Meskipun berat,gue rela melepas loe. Seperti kata loe,bukan dengan kesedihan tapi dengan kebahagian. Memory kita akan gue simpan rapat dan akan selalu gue kenang sepanjang hidup gue. I LOVE YOU Alex.”

Kata-kata itu menjadi kalimat perpisahan nadya kepada alex. Kini nadya berjalan meninggalkan pusara alex. Kesedihan yang dirasakannya tak dapat terlukiskan. Tapi nadya yakin kalau alex pasti tenang di sana sekarang,karena nadya telah rela melepaskannya. Melepaskan bukan karena ia tak lagi mencintai alex melainkan karena rasa cintanya yang begitu besar pada alex. Pesan terakhir alex padanya seakan memberinya kekuatan untuk melalui hari-harinya yang baru. Baginya,alex mungkin tak terlihat lagi. Tapi kenangan yang alex tinggalkan amatlah jelas di ingatannya. Hal itu sudah lebih dari cukup untuk membuat nadya memulai lembaran yang baru di hidupnya tanpa kehadiran alex.

Cerita Terkait

Cerita Sedih: Melepasmu By Yuan Kenzo
4 / 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan cerita di atas? Silakan berlangganan gratis via email

FANSPAGE