Cerita Ibu: Pelukan Ibu By Rizky Silfiana Dewi

Ads:
CERITA IBU: PELUKAN IBU 
Penulis: Rizky Silfiana Dewi

Malam itu aku menangis dengan sangat kencang,ibuku pun kewalahan menghadapi ku,tangisan ku yang keras,suhu tubuh ku yang panas di tambah dengan datangnya hujan yang lebat membuat ibu ku gelisah.biasanya nya saat aku menangis terlalu lama,itu menandakan aku sedang menahan kesakitan,suhu tubuh ku yang meningkat,wajah ku yang memerah,tetapi aku tidak dapat berbuat apapun kecuali menangis dengan mata kecil ku.""cup..cup..cupp..jangan menangis sayang ibu di sini"" itulah kata yang di ucapkan ibuku saat aku menangis dalam rasa sakit ku.

Terasa sentuhan sangat hangat ibuku memeluk ku dan mendekap ku dengan lembut,namun suhu tubuh ku yang tak kunjung menurun membuat ibuku mulai gelisah dan khawatir,di tengah derasnya hujan,bermodalkan sebuah payung kecil ibu berlari membeli obat untuk ku,aku di tinggalkan di rumah bersama seorang perawat yang mengasuhku bernama suster santy,suster santi menjaga ku selama ibuku pergi.hujan yang deras angin yang kencang,dan dingin nya malam tak membuat ibuku merasa takut.
""santy,tolong jaga anak ku selama aku pergi""
""tapi nyonya,di luar sedang hujan deras..nyonya bisa sakit karena ke hujanan (suster santy merasa khawatir)""
""tak apa santy,kalau sakit nanti aku bisa ke dokter,aku seorang ibu,dan sebagai seorang ibu,apapun akan aku lakukan untuk membuat anak ku kembali tersenyum""ujar ibu ku menjawab kegelisahan suster santy,suster santi hanya bisa terdiam mendengar perkataan ibu ku.

Dalam keadaan basah kusup,tubuh ibuku menggigil kedinginan demi membawa sebotol sirup penerun demam anak di tangan kanan nya.oabat yang di bawa ibuku dengan cepat bekerja dan beraksi pada ku,sekarang aku lebih tenang,dan aku tertidur dalam dekapan ibuku yang sangat hangat,malam semakin larut dan belum ada makan yang masuk ke dalam perut ibuku dan suster santy,dengan menelfon menggunakan telefon rumah suster santy menelfon sebuah restoran siap saji yang siap kapan saja delivery(pesan antar),waktu terus berjalan, 2 jam sudah berlalu namun pesanan belum juga datang,sampai pada akhirnya sebuah telefon masuk datang,sebuah telefon dari restaurant siap saji yang meminta maaaf karena terlmbat mengantarkan pesanan dan ibuku di minta untuk keluar ke gang satpam perumahan untuk menganbil makanannnya,si pengantar makanan tidak dapat mengantarkan makanannya karena ban motor yang di tumpanginya pecah,setelah telefon di tutup ibu meminta suster santy untuk mangambil dan membayarkan makannya,karena ibu ku sedang menggendongku dan memeluk ku yang sedang tidur.

Cerita Ibu: Pelukan Ibu By Rizky Silfiana Dewi

Cerita Ibu Lainnya: Kumpulan Cerita Ibu

Beberapa saat setelah suster santy bertemu dan membayar makanan tersebut,terjadi gempa secara tiba-tiba.Angin tertiup dengan kencang,bangunan-banguan runtruh,pohon-pohon tumbang,suster santy sempat tertimpa beberapa ranting pohon yang tertiup angin,suster santy tetap mecoba melangkah kembali ke rumah,langakah kakinya yang lamban,dan luka di sepanjang kaki,serta di tambah suster santy harus menahan rasa sakitnya.rumah terasa begitu jauh bagi nya.
ruamah yang tadinya nampak apik dan kokoh kini berubah menjadi rata dengan tanah,puing-puing rumah berserakan,suster santy berlari dan tidak menghiraukan luka di sekujur kakinya,suster santy m,encari aku dan ibuku di balik reruntuhan,5 menit kemudian tim penanggulangan bencana pun datang,suster santy di bantu dengan tim penyelamat bekerja sama mencari aku dan ibuku , di balik reruntuhan,di lihat jasad ibuku yang sedang sujud melindungi ku,aku pun tertidur pulas di bawah sujud ibuku,seolah tidak terjadi apa-apa,suster santy meraih tubuh ku dari dekapan ibuku dan tim penyelamat pembantu mengeluarkan jasad ibu ku,di temukan sebuah kertas yang berisi sebuah memo singkat.

""ANAK KU MAAFKAN IBU
JIKA TIDAK BISA SELAU MENJAGA MU,
JIKA NANTI KAU TERNYATA HIDUP,
AKU INGIN ENGKAU TAU IBU SELALU MENYAYANGI MU
I LOVE YOU""

Malam itu juga air mata bertumpahan karena terharu dan sedih,akupun menangis tiada henti saat suster santy menceritakan tragedi memilukan ini,kini akupun sudah beranjak dewasa,terima kasih banyak suster santy telah manjaga dan merawat ku, bagi ku kau juga adalah ibu untuk kudan untuk ibu kandung ku ""I LOVE YOU VERRY MUCH"" akupun akan selau ""MENCINTAI MU""sampai kapan ku.

SELESAI

Tentang Penulis:
Nama : rizky silfiana dewi
Umur : 19 tahun
Alamat : bandar lampung
Hobi : menulis dan membaca
Facebook : silfi imoecjh ajah

Cerita Terkait

Cerita Ibu: Pelukan Ibu By Rizky Silfiana Dewi
4 / 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan cerita di atas? Silakan berlangganan gratis via email

FANSPAGE