Cerita Perjuangan: Mencari Kota Yang Hilang By Ruli Hermawan

Ads:
CERITA PERJUANGAN: MENCARI KOTA YANG HILANG
Penulis:  Ruli Hermawan

Tetesan embun masihlah membasahi rerumputan hijau dijalan yg kulalui. Dinginnya hembusan angin pagi membentur pohon pohon akbar nan rindang. Maka mereka menari tidak pasti arahnya. Masa ini benar-benar periode hujan,nyaris tiap-tiap hri hujan deras menerjang wilayah kekuasaanku. Tidak jarang tidak sedikit yg mati atas kejadian ini. 

Tiba tiba hujan deras menerjang,saking derasnya hingga banjir kira kira 30 centi meter. Serta-merta ku berlari ke satu buah bukit mungil di kanan jalan. Bukit itu benar-benar mungil cuma terdapat satu pohon disana. Namun pohon tersebut lumayan lebat buah & daunnya,lumayan utk sekedar berteduh & sarapan pagi. Waktu sedang asyik makan buah sambil melepas lelah terdengar nada isak tangis.nyata-nyatanya ada seseorang perawan di atas pohon. Tangis semakin jadi waktu kilat menyambar pohon yg di naiki sang perawan. Lantaran gugup saya cepat berlari ke bawah bukit. 

Hujan sudah reda, saya penasaran dgn si perawan malang itu. Alangkah terkejutnya saya dikala menengok ke atas pohon. Perawan itu sudah hilang tidak dengan jejak. Entah apa yg berlangsung dgn perawan tersebut. Lantaran keburu hujan datang lagi saya cepet serta-merta melanjutkan perjalananku ke kota yg hilang. 

Kira Kira 4 kilo meter berlalu saya konsisten tak menemukan tanda tanda kehidupan manusia. Ku tertunduk & terjatuh, kaki ku telah tidak kuat buat diajak berlangsung, nafasku tidak beraturan, rasanya seperti ingin pingsan, pebekalanku telah habis padahal kota itu tetap jauh di belahan bumi sana. Lantaran takut di makan serigala saya memutuskan utk terjadi pelan saja,namun apa boleh untuk,tubuhku terasa lemas & teramat lelah maka saya terjatuh & merasa jauh di dalam alam bawah sadarku.

Ku bermimpi berkenaan ayah & ibu yg berada jauh sekali di kota itu,kota yg belum sempat dikunjungi seseorang pula kecuali masyarakat aslinya sendiri. Berada jauh dgn ortu tidak dengan pengawasan & kasih sayang memang lah jadi aspek yg menyakitkan. Saya terpisah dari orang tuaku waktu saya masihlah mungil,kala rombongan kota tersebut pindah ke belahan bumi lainnya dikarenakan terdapat perang antar seluruhnya wilayah kecuali kotaku. Namun mereka melupakanku. Jauh & sendirian. Semuanya terasa nyata. 

Sebab terperanjat bersama mimpi tersebut saya terbangun. Saya sedang bingung lantaran tiba tiba berada di suatu kamar. Terdengar samar samar nada langkah kaki menghampiriku,semakin dekat semakin terang. Spontan saya serta-merta besembunyi di balik lemari sepuh yg telah dikonsumsi umur. Orang itu telah masuk ke kamar. Badannya tegap,tinggi,tapi agak kurus,sepertinya sih tetap belia,ditangannya ada secangkir minuman & selimut tebal. Orang itu tampaknya sedang mencari ku. Mulai Sejak dari bawah ranjang,sisi area di tengoknya hingga langit langit sekalipun! 

Orang itu kelihatan pasrah,sambil memandang ke arah lemari tempatku bersembunyi. Orang itu mengrenyitkan dahi sambil terjadi pelan ke belakang lemari. Saya gugup tetapi saya mengusahakan kalem & jangan sampai berprasangka jelek dahulu. Orang itu menarikku ke luar & menyeretku ke suatu kursi dulu dirinya tanya. 
“mau apa kau kesini? di luar sana amat berbahaya. Serigala mungkin saja memakanmu hidup hidup. Apabila saja saya tak melalui macam mana nasibmu nanti” 

Setelah Itu saya menuturkan nama,maksudku & maksud perjalananku ke kota tersebut. Orang itu cuma manggut manggut & kemudian beliau menceritakan perjalanannya berpetualang ke kota Oceania kota yg hilang ribuan th yg dulu. 
“namaku Tomas,menyukai bertemu denganmu Felix”katanya lembut. 

Tiba tiba datanglah 3 orang berbadan tinggi,dulu mereka menyapaku. Nyatanya mereka yakni sahabat tomas bernama Richard,Jack ,& yg paling sepuh Edison. 
Dikarenakan jalur perjalanan kami nyaris sama,Tomas memutuskan buat menyambung perjalanan dengan sama.& utk memulihkan keadaanku yg lemah,kami memutuskan utk menginap di hunian lanjut umur ini selagi seminggu. Saya teramat terhibur dgn sahabat baruku,nyatanya dirinya amat pandai memainkan suling,suaranya merdu sekali seperti nada burung berkicau.

Sudah seminggu, waktunya untuk meneruskan perjalanan. 
Hari ini sangat panas,namun aku merasa sangat gembira karena canda dan keunikan mereka masing masing. Karena jarak perjalanan cukup jauh Richard memutuskan untuk menyewa kuda,akhirnya Richard dan Edison bersedia mencari tempat penyewaan kuda yang katanya ada di kota kecil di balik bukit. Setelah seharian menunggu akhirnya Richard dan Edison datang membawa dua ekor kuda. Aku sangat senang karena kami tak perlu lagi capek capek berjalan dan mungkin bisa menghemat tenaga.

Di tengah perjalanan kami bertemu Alan, pelarian dari kota Cruelson. Dia meminta Edison menolongnya dari kejaran tentara Cruelson. Edison menurutinya dan memutuskan untuk melakukan perjalanan secara sembunyi sembunyi. Tetapi kami tak mau berpisah kapanpun karena kami sahabat,akhirnya kami memutuskan untuk menolong Alan meski hukuman untuk para pembantu pelarian sangatlah besar. Untuk tidak menaruh kecurigaan pada tentara cruelson,kami menyarankan Alan untuk menggunakan nama palsu,yaitu David Robinson. Alan pun menyutujuinya.

Tibalah kami di sell city,kota yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai pedagang. Dengan sisa uang yang sedikit,kami membeli berapa potong keju dan roti. Setelah itu kami pergi mencari padang rumput untuk mendirikan tenda. Sementara itu Jack menjaga kawasan sekitar tenda dari kejaran tentara cruelson sedangkan Edison dan Alan menggali lubang untuk tempat persembunyian Alan. lubang sudah jadi,tenda jadi dan kondisi aman,tiba tiba Jack mengangkat satu tangannya yang berarti tentara cruelson sudah datang. Tomas segera menyembunyikan alan pada lubang di bawah tenda. Aku dan Edison pura pura merapikan tenda yang rusak karena dimasuki Alan. Jack mencoba meyakinkan bahwa Alan tidak bersama kami.

Setelah tentara tersebut pergi,aku menarik Alan keluar dan bertanya apa kesalahannya sampai dikejar oleh tentara cruelson. Alan menjawab dengan marah kalau dia dituduh menembak kepala polisi cruelson. Aku bingung,kenapa Alan dituduh dengan kejadian sedemikian rupa,aku tahu bahwa Alan sebenarnya tidak melakukan hal sekejam itu. Richard keluar dari tenda dan menyela pembicaraanku dengan Alan. Richard mengejek Alan,karena menurut Richard,Alan menjadi tanggungan berat dan menjadi penghalang perjalanan jauh kami. Tetapi aku menantang Richard dan bersumpah bahwa ucapan Richard tidak benar,Alan marah ia mendorongku dan langsung mengacungkan pedangnya ke Richard. Richard malah menatang Alan dan mengacungkan pedang panjangnya ke Alan sambil mengejek tentang tuduhan Alan tersebut. Alan membalas dengan serangan pedangnya tetapi berhasil ditangkis,aku tidak bisa melerai mereka berdua karena aku sangat takut kepada pedang. Tiba tiba Tomas dating dengan cepat merelai mereka berdua.

Setelah tentara tersebut pergi,aku menarik Alan keluar dan bertanya apa kesalahannya sampai dikejar oleh tentara cruelson. Alan menjawab dengan marah kalau dia dituduh menembak kepala polisi cruelson. Aku bingung,kenapa Alan dituduh dengan kejadian sedemikian rupa,aku tahu bahwa Alan sebenarnya tidak melakukan hal sekejam itu. Richard keluar dari tenda dan menyela pembicaraanku dengan Alan. Richard mengejek Alan karena menurut Richard,Alan menjadi tanggungan berat dan menjadi penghalang perjalanan jauh kami. Tetapi aku menantang Richard dan bersumpah bahwa ucapan Richard tidak benar,Alan marah ia mendorongku dan langsung mengacungkan pedangnya ke Richard. Richard malah menatang Alan dan mengacungkan pedang panjangnya ke Alan sambil mengejek tentang tuduhan Alan tersebut. Alan membalas dengan serangan pedangnya tetapi berhasil ditangkis,aku tidak bisa melerai mereka berdua karena aku sangat takut kepada pedang. Tiba tiba Tomas datang dengan cepat merelai mereka berdua.

Nafas mereka terengah engah,Tomas membanting pedang Richard dan Alan. aku panik karena pedang yang terlempar tersebut hampir mengenai kakiku. Tomas mendorong mereka berdua,lalu pergi. Tidak beberapa lama,Richard menyenggol bahu Alan sehingga terjatuh,dengan merasa tidak bersalah Richard pergi meninggalkan aku dan Alan.

Cerita Perjuangan: Mencari Kota Yang Hilang By Ruli Hermawan

Cerita Perjuangan Lainnya : Kumpulan Cerita Perjuangan

Pagi telah tiba,aku segera mempersiapkan barang barangku untuk perjalanan. Aku tahu kalau Richard masih marah dan berangkan terlebih dahulu dari pada kami. Alangkah terkejutnya aku ketika perbekalan uang dan makanan kami hilang,mungkin sudah diambil Richard,tapi kami memang sangat membutuhkannya. Ternyata peta perjalanan kami hilang! kami tak bisa melakukan apa apa,yang hanya bisa kami lakukan adalah terus berjalan lurus ke depan.

Tidak beberapa lama kami sampai di pesisir pantai,pantai tersebut mempunyai ombak yang sangat ganas dan tinggi. Hal itu membuat kami mengurungkan diri untuk pergi berlayar. Edison mengusulkan kami untuk kembali dan menemui paman dan bibi Edison,yaitu Nicolas Edison dan Mary Ribonson. Kami pun menyetujui usulan Edison,tapi tidak dengan Alan,Alan menolaknya. Aku tidak tahu sama sekali apa maksud Alan,tetapi apapun itu pasti ada maksudnya,semua masih dalam misteri. Edison memaksa Alan,tetapi apa boleh buat Alan tetap pada pendiriannya. Tiba tiba Tomas memainkan sulingnya,suara merdu suling Tomas membuat hati kami terasa tenang sehingga kami berhenti berdebat,dengan berat hati akhirnya Alan menyutujuinya.

Ketika sampai dirumah paman Nicolas,Alan tiba tiba bersembunyi,aku bingung apa maksud Alan sebenarnya,tetapi mungkin ada rahasia yang tidak boleh diketahui orang lain. Paman Nicolas keluar dia tampak senang ketika keponakannya berkunjung,kami pun dipersilahkan masuk kecuali Alan,dia tampak masih bersembunyi untuk menghindari paman Nicolas. Setelah beberapa lama paman menunjukkan letak pelabuhan yang ada disudut kota,dan dengan baik hati dia memberikan mobil pick up nya. Kami sangat berterimakasih dengan kebaikan hati paman. Aku khawatir apakah Alan mengetahui bahwa kami akan pergi ? ketika mobil keluar dari pekarangan Paman Nicolas,Alan melompat ke belakang mobil,aku terkejut tapi Alan hanya tersenyum.

Setelah sampai ke pelabuhan,kami memutuskan untuk menjual beberapa barang. Apa boleh buat,uang kita sudah habis ya.. lumayan juga sih. Kapal sudah berangkat aku,Tomas,Jack,Alan dan Edison segera menuju ke bagian angkut penumpang. Dalam hati aku berpikir bagaimana nasib Richard nantinya,apakah Richard bisa menyebrang laut yang luas ini dengan kuda curiannya? Kurasa tidak mungkin.

Setelah berjamjam melalui perjalanan laut,kami sangat lapar dan lelah,pelabuhan menjadi tempat kami untuk berbisnis,bisnis ngemis. Bisnis kami tidak berjalan mulus,suling Tomas tersenggol tanganku hingga masuk ke laut,Tomas marah dia langsung mengacungkan pedangnya padaku. Orang orang disekitar berkerumun ingin tahu apa yang sedang terjadi. Alan berusaha menenangkan kami. Tomas benar benar tidak mau mengalah,dia memaksaku untuk mengambilnya kembali padahal ada sebuah kapal besar yang akan berlabuh. Tomas mendorongku,aku terjatuh ke dalam laut dan kepalaku membentur tiang jembatan. Kepalaku terasa sangat pusing,cairan merah mengucur dari dahiku dan aku tak bisa mengontrol diriku lagi, namun suling tersebut sudah di depan mata dengat sekuat tenaga aku meraihnya,lalu setelah itu aku tidak tahu apa apa lagi.

Suara gemuruh terdengar di sekitar telingaku,ku lihat suling Tomas sudah di atas meja. Aku terkejut kepalaku di balut perban,kulihat Alan menutup wajahnya di kursi. Aku berusaha memanggilnya. Dia lalu menceritakan semua yang terjadi pada hari itu,Tomas di penjara aku pun turut berduka ,sementara itu Edison lalu memberitahukan dokter karena aku sudah terbangun.Tomas telah dipenjara,ini semua salahku. Sekarang Tomas pasti sedih karena keinginannya ke kota oceania tidak cepat terwujud.
Seminggu dirumah sakit membuatku bosan,hingga aku memutuskan untuk kabur dari rumah sakit. Meskipun Alan,Edison,dan Jack telah melarangku,tapi aku terus memaksa mereka bertiga untuk melanjutkan perjalanan. Tapi usaha ku tersebut tak berjalan semulus dugaanku,dokter telah menyadarinya. Setelah Jack memberitahu semua yang terjadi dokter tersebut memberi kami peta,makanan,uang dan memperbolehkan kami pergi.

Sebelum aku pergi,aku mengalungi suling Tomas dan mengucapkan selamat tinggal pada dokter yang baik hati tersebut. Kami segera menaiki mobil,sebelum senja tiba kami harus membeli perbekalan lagi. Dari kejauhan kami lihat ada seseorang yang melambaikan tangannya,sepertinya orang itu akan menumpang,disebelahnya terdapat kuda yang terlihat keletihan dan lapar. Alangkah terkejutnya kami ketika melihat siapa orang itu. Ya dia Richard,orang yang telah menghianati kami. Richard tampak terkejut,tanpa basi basi Alan pun memperbolehkan Richard naik.

Tidak beberapa lama setelah itu Richard mendorong Jack yang sedang mengemudikan mobil,aku,Alan,dan Edison berusaha merebut kemudi mobil kami dan perbekalan yang baru saja diberi dokter beberapa kilometer yang lalu. Akan tetapi Richard malah menodongkan pistolnya pada kami,dengan hati hati kami pun mundur dan turun dari mobil. Dengat cepat Ricard pergi tanpa memperdulikan kami.

Senja telah tiba,kami kehabisan bekal apalagi uang. Jadi,kami memutuskan untuk menjual tas,topi dan sepatu apa boleh buat ;-( . Untung aku bertemu dengan Maichel ,yang bersedia membeli semua dagangan kami,kami sangat senang apalagi ia bersedia memberikan tumpangan ke oceania,kebetulan dia mau mengantar kucing kucing terlantar ke perternak kucing di Oceania.

Selama pejalanan aku sibuk bermain dan merawat kucing kucing lucu tersebut sedangkan Alan,Edison,dan Jack bertugas memberi makan dan menghitung kucing kucing yang ada. Kucing kucing tersebut sangat cute dan lucu,kami tak bosan bermain dengan kucing Maichel. Mungkin karena terlalu asyik bermain,tak terasa kami sudah berada di kota Mc justice. Kurang lebih 7 Km dari tempat kami bertemu Michel. Oceania sudah dekat,mungkin 1 atau 2 Km lagi sudah sampai,jujur aku kasihan pada Tomas.

Tibalah kami di persimpangan menuju kota Oceania dan kota yang hilang,yaitu kota Mc garden,kota kelahiranku. Karena arah kami tidak sama,aku terpaksa turun. Walau aku masih ingin bersama para sahabatku. Mereka meninggalkan ku sendirian,tapi tak apa,yang penting mereka selamat,begitu pula Alan. Sekarang aku sudah sampai di tempat tinggalku.. aku sangat kangen pada para sahabatku,aku masih ingat, tentang gadis yang kutemui di bukit. Ini masih menjadi misteri…..

And

Cerita Terkait

Cerita Perjuangan: Mencari Kota Yang Hilang By Ruli Hermawan
4 / 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan cerita di atas? Silakan berlangganan gratis via email

FANSPAGE