Cerita Cinta: Salahkah Rasa Ini By Wilda K Hosila

Ads:
CERITA CINTA: SALAHKAH RASA INI 
Penulis: Wilda K Hosila

Aku sayang kamu dino..,hanya itu yang bisa aku katakan di depan gambar yang tersimpan di ponselku. 5 tahun aku habiskan waktu buat nunggu kamu , aku tak pernah tau seberapa lama lagi aku harus menunggu.. aku engga pernah tau kapan rasa ini datang, tapi yang aku tau satu.. rasa ini tak pernah bisa hilang, walau waktu berlalu, musim berganti tapi rasa ini tetap ada. walau sekarang disampingku telah ada sosok lain, yang mulai mengetuk pintu yang telah terkunci, sosok lain itu tak lain adalah rian teman SMAku….”
*** 

Aku tak pernah tau, kenapa rasa ini di ciptakan setelah dino pergi, setelah jarak dan waktu memisahkan kami dan bodohnya aku selalu menunggunya kembali, entahlah mungkin ini jalan hidup yang harus aku jalani bertemu dino selama 6 bulan kemudian dia pergi dan kehadirannya yang begitu singkat itu membuat aku bertahan untuk terus menunggu dia, sampai dia kembali. 

Tapi rian, orang yang selalu ada buat aku, aku engga pernah bisa liat dia, aku hanya menganggap dia sahabat, sahabat terbaiku engga lebih,,. Ya, iya sahaabat..  bukannya aku engga tahu kalau dia suka aku, tapi aku engga mau merusak persahabatan ini, sahabat mungkin bisa jadi cinta, tapi ketika cinta itu brerakhir dan berubah jadi mantan, apa mantan bisa jadi sahabat. Dan kemarin malam rian ngajak aku jalan dan makan di caffe, karena aku tau rian Cuma ingin bikin aku engga kesepian di akhir weekend,,hmmm ya iya sih,, aku emang kesepian, tapi kalau aku jalan sama dia, itu sama aja aku ngasih harapan sama dia.makanya aku nolak buat jalan sama dia. 
“apa din kamu nolak rian lagi?”Sontak zea saat aku ceritakan yang terjadi.
“hmm.. iya. Emang kenapa?”
“din kenapa sih kamu engga jalan aja, kamu tau untuk keberapa kali dia ngajak kamu jalan?
“24 kali dalam sebulan.”
“dan selalu kamu tolak.”
“hmm iya..”
“din sekali aja kamu liat rian, aku takut suatu hari kamu nyesel.”
“hmm nyesel kenapa zee?”
“nyesel, saat rian udah engga di samping kamu, nanti kamu baru sadar seberapa sayang dia sama kamu.”
“engga mungkinlah, rian itu sahabatku dan akan selalu ada di samping aku.”
“terserah, capek ngomong sama kamu.. aku laper mau ke kantin.”
“ooo.. kok zea marah-marah sih, ”
*** 

Kata-kata zea di sekolah terus membayangi pikiranku, apa yang akan aku rasakan saat rian engga ada di samping aku, apa aku akan bersedih atau aku biasa aja karena setiap waktu telah aku habiskan untuk menunggu dino. Tapi bagaimana dengan rian, kenapa aku jadi memikirkannya. Apa aku akan nyesel karena selama ini udah nyuekin dia, dan aku malah mengharapkan sesuatu hal yang engga pasti. Dino orang yang udah jelas-jelas ninggalin aku. Rian makasih sudah menjadi sahabt terbaiku, love you.
*** 

Cerita Cinta: Salahkah Rasa Ini By Wilda K Hosila

Cerita Cinta Lainnya: Kumpulan Cerita Cinta

2 minggu berjalan, aku tak pernah melihat rian lagi di sekolah, menurut issue rian pindah sekolah, tapi ada yang bilang rian sakit , sebenarnya mana yang betul sih, hhh bingung , kalau dia sakit kenapa engga ngasih kabar, kalau pindah kenapa engga bilang ke aku, akukan sahabatnya. Rian kamu dimana… 
“cie..ciee dinda ngelamun aja niee.. Pasti lagi ngelamunin dino. ”
“bukan so tauuu, ihh kepooo.”
“alhamdulilah kamu udah move on dari dino. Horeee.”
“stop jangan bahas dia, sebenarnya.. (suasana sejenak sepi)..”
“sebenarnya kamu mau ngomong apa?”Tanya zea
“sebenarnya.. sebenarnya aku… sebenarnya aku mau…. Se..”
“sebenarnya apa din? Ngomomg yang jelas.”
“sebenarnya aku mau nanya, rian kemana? beberap hari ini aku engga liat dia.”
“ya ampun dindaa,, Cuma nanyain rian sampai gagap gitu”
“kamu tauu, aku khawatir banget sama dia, rian dimana ze?”
“rian, ada di hati kamu. Aku yakin kamu bisa rasain itu.”
“apaan sih ze, aku serius, rian dimna?”
“tutup mata kamu dan rasakan rian ada di samping kamu, karena itu ketetapan dan rian selalu di hati kamu,, dadahh dinda aku pulang dulu ya ,aku ada janji sama mama.”
*** 

Mentari telah terbenam dan malam mulai larut tapi aku masih belum terlelap, ada yang aneh dalam hidupku akhir-akhir ini, rasanya ada yang kosong dalam hariku hampa, seperti malam tanpa bintang mungkin itulah hidupku saat ini,. Aku merasa sepi tanpa dia, ya tanpa rian. Padahal baru 2 minggu rian menghilang tapi aku merasa rian pergi lama meninggalkanku.

Mentari pagi cerah , secerah senyum mama yang kutemui di meja makan.. hari ini aku bergegas ke sekolah lebih awal berharap bertemu rian dan mengatakan apa yang aku rasakan saat ini.
“ kamu liat rian?”tanyaku pada zea.
“engga ! kamu tahu.. rian udah pergi.”sontak zea.
“pergi.. pergi kemana? Rian janji engga akan ninggalin aku, jadi rian engga mungkin pergi zee.”
“itu dulu, tapi sekarang engga, rian udah pergi buat selama-lamanya.”
“apa zee..???”suaraku dengan tangis.
“iya, 2 minggu yang lalu rian kecelakaan sepulang dari caffe, kamu tahu din? tiap rian ngajak kamu ke caffe, dia selalu datang untuk ketemu kamu, dia nunggu kamu berharap kamu datang. tapi kamu engga pernah datang, dan malam itu di perjalanan pulang satu hal terjadi sama rian dan membuat dia koma selama 3 hari setelah itu rian pergi.”
“zee,, kamu tahu sekarangg aku sayang rian.., tapi kenapa saat aku menyayanginya dia pergi.”
“entahlah mungkin itu takdir buat kamu dinda.”kata zea seraya pergi.
*** 

Mentari mulai terbenam,tapi aku masih di tempat ini di tempat dimana rian selalu menugguku, tapi sekarang keadaan terbalik, sekarang aku yang mengharapkan rian datang untuk menemuiku, walau rasanya semua itu tak mungkin. 2 jam berlalu aku terus memandangi kotak yang terbungkus rapi itu, perlahan tapi pasti aku membuka kotak yang pernah rian berikan padaku dan aku menemukan secarik kertas dan pensil.aneh kertas itu kosong! aku tak mengerti kenapa rian memberikan aku kertas putih lengkap dengan pensil.Aku tak mengerti mengapa rasa ini selalu datang terlambat datang di saat yang tak seharusnya, datang saat semuanya telah berakhir, andaikan dia tahu sekarang aku menyayanginya.

Setelah lama menunggu, ya menunggu sesuatu hal yang tak mungkin datang akhirnya aku memutuskan untuk pulang karena malam mulai larut. Tapi betapa kagetnya aku ketika aku berdiri aku melihat rian kini sedang berada di hadapanku..tanpa malu aku segera memeluknya. 
“Rian, maafkan aku, aku baru sadar aku sayang kamu.. aku….”
“sstt.. udah jangan di teruskan. Bukankah perasaan tak bisa di paksakan, biarkan rasa itu tumbuh dan waktu akan menjawabnya”rian memotong pembicaraanku sambil mempererat pelukannya.
“Makasih karena kamu selalu ada buat aku. Aku sayang kamu rian..”
“Aku juga sayang kamu dinda”
*** 

Malam itu adalah malam yang takkan pernah terlupakan. Semua begitu indah, rian kamu selalu membuatku tersenyum.Dan ternyata selama ini semua cerita bahwa rian udah pergi hanya sebuah karangan zea, supaya aku sadar bahwa kita akan mengerti jika kita telah kehilangan apa yang kita butuhkan.Rian udah menceritakan semuanya, dia memang sempet koma tapi hanya 2 jam, setelah 2 hari kemudian dia sembuh, dan alasan kenapa rian engga masuk sekolah selama 2 minggu itu karena rian harus keluar kota ngejenguk neneknya yang sakit, jadi semua ini rencana rian dan zea buat aku. Makasih zea udah buat aku sadar, you are my best friend. Dan buat kamu, makasih sayang udah sabar nunggu aku sadar dari jebakan masalaluku. Sekarang aku tahu rasa itu tak pernah salah, hanya bagaimana kita membiarkan rasa itu tumbuh dan intuisi hati akan membawa kita pada cinta yang sesungguhnya. Dan kertas putih yang penuh coretan itu bertuliskan “KITA.. RIAN & DINDA (RINDA)”, tapi hanya akan terbaca ketika di beri sinar senter khusus dan senter itu kini telah rian kasih buat aku, biar aku bisa baca apa yang tertulis di kertas putih itu. Jadi engga semua hal bisa kita liat secara kasap mata, terkadang kita harus pake perasaan tapi tetep pake logika.

END

Tentang Penulis:
Namaku wilda khosila
Aku lahir di malingping, lebak-banten 24 april 1997
Akun facebook aku : wilda khosila
Akun twitter aku : @wilda2404

Cerita Terkait

Cerita Cinta: Salahkah Rasa Ini By Wilda K Hosila
4 / 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan cerita di atas? Silakan berlangganan gratis via email

FANSPAGE