Maafkan Aku Sahabatku By Septian Hadi Saputro

Ads:
MAAFKAN AKU SAHABATKU 
Penulis : Septian Hadi Saputro

Dulu saat aku masih duduk di bangku sekolah, tepatnya saat SMK. Aku punya seorang sahabat, yaa..seorang sahabat yang sangat baik bagiku. Panggil saja namanya Anis Dia selalu ada saat aku membutuhkan bantuannya. Tapi aku yang selalu tak pernah ada untuknya, hmmm mungkin sih. Dia satu sekolah denganku, tapi aku sebelumnya belum mengenalnya. Kita berasal dari SMP yang berbeda. Ya kita kenal dari dari facebook mungkin, ahh entahlah aku lupa kapan itu kejadiannya. Pokoknya yang terpenting dia adalah sahabat yang sangat berarti bagiku, sekarang dan selamanya.

Semua itu berawal dengan ketidak senggajaanku cari cari teman untuk menambah kontak di facebook. Saat itu aku menambahkan teman dari wall saran pertemanan di facebook. Semua yang besekolah disekolahku aku add, tapi hanya yang perempuan saja hahaha. Maklum sih masa muda kan selalu ingin punya seseorang yang berarti di hidup kita. Tapi saat itu aku sadar wajahku tak memenuhi standar untuk mendapatkan semua itu. Aku bisa di bilang cowok yang paling jelek di kelasku, paling pendek dan semua kekurangan terasa hanya milikku bagi mereka. Ahh tapi semua itu tak penting bagiku, karena prisipku adalah “aku bahagia jika teman temanku bahagia”. Meskipun harus di ejek sekalipun bagiku tak masalah jika bisa membuat mereka senang. 

Aku gak sengaja komen salah satu temenku cewek di facebook, yaa dialah sahabatku yang aku maksudkan. Saat itu aku iseng iseng gitu deh minta kenalan hahaha kaget sih ternyata dibalas juga komenku. Akhirnya kami pun komen komenan hingga beberapa hari. Akhirnya kami saling bertukar nomor telepon. Kami akrab sekali, tapi dalam sms sih akrabnya hahaha aku pun memutuskan untuk memilihnya sebagai sabahatku. Dia wanita yang sangat baik, humoris, sholehah dan pintar pula. Dan ternyata dia sekolah di SMK tempatku bersekolah dan kebetulannya lagi kelas dia bersebelahan dengan kelasku. Aku selalu minta bantuannya melalui ponsel. Tak pernah aku berani meminta bantuannya secara langsung, entah karena sifatku yang pemalu atau takut di bully teman temanku. Aku cukup terkenal sih di kelasku. Terkenal paling usil dang mungkin juga sangat nakal hehe. 

Saat aku masih duduk di kelas 1 SMK, aku menyukai salah satu teman sekelasku. Sebut saja dia Faida. Saat itu ada tugas bahasa inggris untuk maju mengerjakan soal ke papan tulis di depan. Yang petama maju sih bukan dia tapi temanku si gendut. Setelah si gendut selesei mengerjakanya. Ibu guru menyuruh memberikan kapur ke teman lawan jenis untuk mengerjakan soal di depan yang selanjutnya. Si gendut pun memberikannya kepada Faida. Betapa kagetnya aku saat di memberikan kapur itu padaku. Dia tersenyum padaku, duhh senyumannya sangat manis sekali. Aku tak akan pernah melupakan moment ini sepanjang hidupku. Mungkin saat itulah aku mulai jatuh cinta padanya.

Sepulang sekolah aku pun menceritakan semuanya pada sahabatku. Dia mendukungku sepenuhnya, dia menyuruhku untuk mengungkapkan semua itu sebelum ada seseorang yang medahuluiku. Awalnya sih aku menolak. Aku menolak karena aku sadar bahwa aku tak mungkin bisa bersanding dengannya. Aku menyadari segala kekuranganku. Tapi sahabatku tak henti hentinya menasehatiku dan mendukungku. Dia bilang “kenapa cinta harus ada batasan, bukankan cinta itu datang dari ketulusan hati. Berani mencintai juga harus berani menanggung resikonya. Meskipun nantinya kamu di tolak, itu bukanlah sebuah kegagalan. Kamu harus mengerti itu semua, jika kamu pendam nanti malah akan terasa sakit”. Itulah kata kata dia yang aku ingat saat itu. Aku bangga mempunyai sahabat seperti dia. Sahabat yang selalu membuatku tersenyum dalam kesedihanku, yang membuatku bangkit dari rasa keterpurukan, yang membuatku bersemangat lagi saat semua semangatku entah hilang kemana. Aku tak bisa membayangkan betapa tersiksanya hidupku tanpa hadirnya seorang sahabat seperti dia.

Maafkan Aku Sahabatku By Septian Hadi Saputro

Yahh..paginya aku berniat mengungkapkan perasaanku pada Faida. Saat bel tanda jam istirahat telah tiba aku pun bergegas mendekatinya. Tapi sebelum aku sampai padanya, aku melihat ada seorang cowok yang berkata “sayang” padanya. Ternyata cowok itu teman sekelasku, namanya Abid. Dia orang yang paling ganteng di kelasku. Mungkin dia juga jadi idola para cewek di kelasku. Tubuhku langsung terasa lemas, dadaku pun terasa sangat sesak. Ingin rasanya aku menjerit sekeras kerasnya. Tapi apa daya, tubuhku terasa sangat lemah sekali. Tak terasa air mataku mengalir di pipiku. Untungnya tak ada yang melihatku menangis. Kalau ada yang melihatku saat itu, aku tak bisa membayangkan rasa malu yang akan aku terima secara cowok kok cengeng hahaha. Akhirnya saat itu ku urungkan niatku tadi. Dan memutuskan untuk memendam perasaan ini.

2 tahun berlalu, saat ini aku sudah kelas 3. Ini adalah waktu mulainya pertempuran untuk anak sekolah. Yaa..semua harus giat giat belajar karena sebentar lagi ujian datang. Dan sampai saat ini aku masih menyukai dia, Faida. Saat itu dia sudah putus dengan Abid. Tapi dia sudah berpacaran lagi dengan seorang cowok yang berbeda sekolah. Saat itu pun aku menghampiri sahabatku si Anis di depan kelasnya. Ohh iya sekarang aku sudah berani bertemu langsung dengan Anis sahabatku. Aku pun menceritakan keinginanku untuk menyatakan perasaanku pada Faida. Dia sempat shock sih, tapi dia tetap mendukungku dengan alasan sebentar lagi ujian datang, daripada jadi beban lebih baik di ungkapkan. Betapa senangnya aku mendapat dukungan dari sahabatku. Tanpa basa basi aku langsung pergi menyatakan perasanku pada Faida. Dan kau tau apa jawabannya?? Aku di TOLAK mentah mentah hahaha dia bilang dia sudah punya pacar. Aku pun tersenyum dan pergi. Rasanya sangat sakit, tapi aku senang akhirnya lega juga. Beban di hatiku kini sudah di tuntaskan. Aku focus ke ujian nasional. Aku yang dulunya tak begitu pintar di kelas. Aku ingin membuktikan bahwa aku bisa jadi yang terbaik. Aku menganggap Faida yang selalu rangking 1 di kelasku adalah sainganku. Dan tentunya Anis juga, aku dan Anis selalu bersaing di try out sekolah. Dan aku selalu kalah. Anis memang sangat pintar. Sangat sulit bagiku untuk melampauinya. Tapi aku tak pernah menyerah. Aku tetap akan menganggap mereka sainganku saat ujian nasional tiba.

Hari pengumuman hasil ujian nasional pun tiba. Betapa senangnya aku saat tau kalau aku menjadi yang yang terbaik di kelasku. Akhirnya aku bisa melampaui Faida. Aku membuktikannya….yaa aku sudah membuktikannya. Tapi betapa kesalnya aku karena aku kalah dengan Anis, hahaha dia selalu menang, dialah yang terbaik bagiku. Senangnya aku mempunyai seorang sahabat sepertinya.

Di saat kelulusan mataku tertuju pada gadis cantik berambut lurus. Dia Youvita, dia cewek paling cantik di sekolahanku. Aku pun meminta tolong Anis sahabatku untuk membantu mencarikan nomor ponselnya. Dengan senang hati dia membantuku, itu bukan hal sulit baginya. Karena memang mereka sudah saling mengenal dekat. Akhirnya aku pun memulai kisah cinta baru dengannya. Aku seorang cowok yang penuh kekurangan sangatlah beruntung bisa berpacaran dengan Youvita seorang cewek paling cantik saat itu. Hari demi hari berlalu, aku senang dengan cintaku yang sekarang. Tanpa ku ssadari aku telah melupakan sahabatku. Aku jarang sekali kontak dengan Anis, bahkan hampir tidak pernah. Bulan demi bulan berlalu. Aku telah melupakan seorang sahabat yang selalu setia denganku, yang selalu membantuku, menemaniku dalam keadaan apapun. Saat itu aku di butakan oleh cinta sampai sampai aku melupakan sesorang terpenting dalam perjalanan hidupku.

Pertengkarang pun hadir diantara hubungan percintaan kami. Dan kami pun akhirnya sepakat untuk putus karena adanya pihak ketiga. Aku pun mulai bingung, tak ada tempat untuk mencurahkan isi hatiku yang sedang terpuruk. Dan aku pun teringat pada sahabatku.aku pun tersadar, kenapa bisa bisanya aku melupakannya. Kenapa sampai tak ada kabar sama sekali. Aku pun mulai bertanya Tanya.

Suatu hari aku mendengar, Anis sahabatku dulu sudah mempunyai kekasih. Aku pun menghubunginya lagi. Aku menanyakan kabarnya dan kenapa dia sudah tak menghubungiku lagi.

Akhirnya sebuah kebenaran pun terungkap. Anis yang dulunya sahabatku, sahabat yang selalu ada untukku, sahabat yang selalu peduli dan perhatian padaku tenya dia mencintaiku. Dia mencintaiku sejak kelas 1 SMK. Betapa kagetnya aku mendengar semua itu. Rasanya seperti di sambar petir. Ternyata perhatiannya, kepeduliannya dan semuanya yang dia berikan padaku itu karena dia mencintaiku. Dia melakukannya karena dia sayang denganku. Lalu apa yang dia rasakan ketika aku menceritakan tentang orang yang aku cintai padanya???? Pasti dia sangat tersiksa sekali. Astagaaa betapa bodohnya aku tak bisa merasakan itu semua. Selama bertahun tahun aku telah menyakiti perasaan sahabatku sendiri tanpa ku sadari. Senyumannya, keceriaannya dan segala tawanya hanyalah palsu belaka untuk menutupi semua rasa sakit itu. Dia menjauhiku karena dia tak mau mengganggu kebahagiaanku dengan Youvita. Dan dia pun memutuskan untuk move on dan dia sudah menemukan seseorang yang membuat dia sangat bahagia sekarang. Air mataku pun menetes tak karuan. Aku adalah orang paling sedih di dunia saat ini. Aku sangat menyesal, sangat menyesal dengan apa yang aku lakukan pada sahabatku. Di hat kecilku sebenarnya aku juga sangat menyayangi dia. Tapi bisa apa aku sekarang?? Dia sudah bahagia dengan segala siksaan batin yang di deritanya dulu. Mungkin itu semua balasan dari Tuhan untuk kesabaraannya selama ini. Dia sungguh wanita yang hebat yang pernah aku kenal. Aku tak mungkin menggangu kebahagiaannya. Sekarang siapa aku??? Aku sekarang hanyalah seorang pecundang yang sangat merasakan kesepian. Mungkin juga ini adalah balasan dari Tuhan karena aku telah menyianyiakan wanita yang tulus mencintaiku dengan segala kekuranganku.

Sekarang semua sudah terjadi. Aku telah kehilangan semuanya, cinta dan juga seorang sahabat terbaikku. Penyesalan sekarang pun sudah tak ada gunanya. Maafkan aku sahabatku. Aku sayang padamu.

Untuk kalian yang membaca kisahku ini. Pesanku hanya 1 : tak selamanya orang yang kita cintai akan membuat kita bahagia. Tengoklah kebelakang, disana ada seseorang yang tulus menemanimu bahkan dalam keadaan terburukmu.

Tentang Penulis:Nama : Septian Hadi S

Cerita Terkait

Maafkan Aku Sahabatku By Septian Hadi Saputro
4 / 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan cerita di atas? Silakan berlangganan gratis via email

FANSPAGE