Si Anak Singkong Chairul Tanjung

Ads:
Si Anak Singkong Chairul Tanjung
Kata siapa kita menjadi orang sukses dan orang kaya harus dari darah yang sama yaitu mamiliki keturunan orang sukses dan kaya. Kalau memang begitu berarti orang sukses akan di miliki oleh orang-orang yang berketurunan orang sukses saja dan yang tidak memiliki riwayat keturunan orang sukses ia tidak akan sukses.

Dalam cerita orang sukses kali ini, tentu teori tersebut tidak akan berlaku. Ia adalah pengusaha sukses dan terkaya di dunia dalam urutan 937 yang di catat oleh majalah Forbes. Ia adalah pemilik banyak perusahaan di Indonesia bahkan sampai di luar negeri.

Baagaimana cerita suksesnya, mari kita simak cerita orang sukses di bawah ini, semoga menjadi inspiratif untuk kita yang membacanya:

Si Anak Singkong Chairul Tanjung

Salam Inspirasi sobat Bangun Inspirasi semua. Kali ini kita akan membaca mengenai cerita sukses dari Chairul Tanjung pemilik, Trans TV, Trans 7, Trans Studio, Bank Mega, dll. Chairul Tanjung dulunya bukanlah berasal dari orang yang berada. Di masa kecilnya ia bisa disebut si anak singkong karena ia tinggal di kampung. ia tinggal di rumah petak dengan WC yang terpisah dari rumah. Singkat cerita Chairul Tanjung diterima melanjutkan pendidikan di Fakultas kedokteran Gigi Universitas Indonesia. 

Di kampus UI, CT mulai mengasah kemampuan bisnisnya dengan menjual fotocopyan pada teman-temannya. Begitu lulus, CT pun lebih memilih mengikuti hasratnya sebagai pengusaha ketimbang jadi dokter gigi. Naluri pengusaha mulai muncul dalam dirinya saat ia menjadi Mahasiswa, untuk membiayai kuliahnya yang cukup besar dia berjualan buku kuliah stensilan dan kaos selain itu Ia juga pernah membuka usaha foto kopi di kampus. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di daerah Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi usahanya ini tidak berhasil.

Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia, Chairul bersama tiga rekannya mendirikan PT Pariarti Shindutama pada tahun 1987. Dengan modal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, (PT Pariarti Shindutama adalah perusahaan yang kegiatannya memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor). Karena Kerja keras yang luar biasa perusahaan tersebut mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena ada masalah internal dalam perusahaan (perbedaan visi tentang ekspansi usaha), Chairul pun memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri. Beliau sangatlah piawai dalam membangun jaringan dan berorganisasi hal inilah yang membuat bisnisnya semakin berkembang. Setelah keluar dari PT Pariarti Shindutama Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: yaitu keuangan, properti, dan multimedia. 

Kemudian ia pun mendirikan sebuah kelompok perusahaan dengan nama Para Group. Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai fatherholding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo(media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti). Prestasi Para Group antara lain : di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana 99 miliar rupiah. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada 1999. 

Sementara di bidang investasi, Pada awal 2010, Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp., membeli sebagian besar saham Carefour, yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses pembelian Carrefour, MoU (memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour ditandatangani pada tanggal12 Maret 2010 di Perancis. 

Majalah ekonomi ternama Forbes merilis daftar orang terkaya dunia 2010. menurut majalah tersebut, Chairul Tanjung termasuk salah satu orang terkaya dunia asal Indonesia. Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di urutan ke 937 dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar. Tahun 2011, menurut Forbes Chairul Tanjung menduduki peringkat 11 orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar . Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam.

Cerita Terkait

Si Anak Singkong Chairul Tanjung
4 / 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan cerita di atas? Silakan berlangganan gratis via email

FANSPAGE