Jatuh Cinta Dihari Senin By Rizky Aulia Muji Santoso

Ads:
JATUH CINTA DIHARI SENIN
Penulis : Rizky Aulia Muji Santoso

Hari ini hari senin, hari yang paling menyebalkan dalam hidup Radit. Radit, lengkapnya Raditya Anggara Prasaja. Siswa yang duduk di bangku kelas pertama SMPnya ini selalu membenci hari senin. Entah mengapa, tiap tiap hari senin dalam hidupnya hampir selalu ia lewati dengan berbagai kesialan yang menimpanya.

Tidak seperti biasanya, Senin ini Radit berhasil bangun pagi. Ia kemudian membersihkan kamarnya dan segera turun ke bawah.

“Hai Ayah, Hai Ibu.” sapa Radit penuh keceriaan.
“Hai sayang. Tumben hari Senin bangun pagi.” jawab ayah Radit
“Iya biasanya ngebo kalau gak dibangunin.” Timpal ibunya
“Hehe, Radit sendiri juga heran. Kok bisa ya?” Tanya Radit kebingungan

Radit pun segera mandi dan bersiap siap menuju ke sekolah. Ia belum menemui kesialannya pagi ini. Malah malah ia menemui bayak kesenangan. Pujaan hatinya pun juga mengucapkan selamat pagi lewat SMS hari ini. Selesai mandi dan memakai pakaiannya, Radit turun ke bawah untuk menikmati sarapan bersama kedua orangtua nya yang sangat ia cintai.

“Bu, hari ini nanti Radit mau main ke rumah Yoga. Jadi nanti Radit pulang agak telat. Nggak apa apa kan?” adu Radit sambil menunggu hidangan sarapannya siap santap.
“Iya, jangan lama lama. Nanti pukul 4 ibu sama ayahmu kepingin ngajak kamu keluar.”
“Kemana?” tanya Radit
“Liat aja nanti” sahut ayah Radit

Tak lama hidangan pun siap saji. Nasi kuning, sambel goreng hati, dan perkedel. Makanan-makanan favorit Radit pun disantapnya dengan lahap. Tak lupa ia minum jus alpukat kesukaannya.

“Wah masakannya enak banget bu.” Ujar Radit sambil melap mulutnya.
“Siapa dulu yang masak.” Sombong ibu Radit.
“Yaudah yuk berangkat, Dit. Nanti keburu telat.” Ajak ayah Radit.
“Ayo, yah. Bu, Radit berangkat dulu ya. Assalamu alaikum.” Pamit Radit mencium tangan ibunya.

Radit pun berangkat sekolah dengan diantar ayahnya naik mobil yang selalu ia banggakan. Selama perjalanan Radit nampak senyum senyum sendiri.

“Hayo senyum senyum sendiri. Lagi jatuh cinta ya?” goda ayah Radit.
“Enggak kok yah, cuma anehnya senin ini Radit sama sekali nggak tertimpa kesialan.” Jawab Radit.
“Makanya kamu harus bersyukur atas semua yang kamu dapatkan biar nggak kena sial terus.”
“Iya yah, Radit selalu bersyukur kok.”

Sampai di sekolah Radit kembali ditimpa keberuntungan. Pertama, ia duduk dengan Ratu, gadis yang ia sukai. Kedua, nilai ulangan IPA Radit sempurna. Ketiga, cerpennya dengan judul ‘Sobat Lingkungan’ yang Radit kirimkan melalui sekolah untuk lomba ‘Cerpen Alamku dan Budayaku’ berhasil meraih juara 3 se Jawa Bali. Kurang apa keberuntungannya hari ini.

Jatuh Cinta Dihari Senin By Rizky Aulia Muji Santoso


Pukul 1 siang bel pulang sekolah berbunyi dengan lantang. Para siswa berhamburan keluar kelas dan pulang. Radit dan Yoga berjalan menuju tempat kediaman Yoga yang tak jauh dari sekolah. 10 menit kemudian Radit sudah sampai di rumah Yoga.
“Cie yang juara 3, hadiahnya gede ya. Bagi bagi dong…” Rayu Yoga.
“Ya nanti deh kalau udah cair, hehe.” Jawab Radit.
“Janji ya?” Yoga memastikan.
“Iya iya, emang mau minta apa?” Tanya Radit.
“Mmmm.. Traktir Dough of Dellys deh..” Pinta Yoga.
“Oke dehh.. Ngajak Nathan sama Rama ya..” Jawab Radit.
“Wahh seru tuh.” Ujar Yoga.

Mereka pun bersenang senang di rumah Yoga. Mulai dari bermain PS, makan bakso buatan kakak perempuan Yoga, sampai godain tetangga Yoga yang cantik banget.

Tak terasa waktu sudah mendekati pukul 4. Radit pun berpamitan  pulang pada Yoga dan keluarganya. Ia pulang dengan terburu-buru karena takut ditinggal oleh orangtuanya. Radit maih penasaran ia akan diajak kemana oleh kedua orangtuanya.

Sesampainya di rumah Radit berlari ke kamar orangtuanya.
“Nah, ini anaknya. Hampir aja kamu kita tinggal.” Cetus ibu Radit.
“Hehe, Radit lupa kalau ada acara sama ibu dan ayah.” Radit nyengir.
“Udah cepet ganti. Ayahmu masih nyiapin mobilnya.” Perintah ibu Radit.

Radit pun bergegas menuju kamarnya di lantai dua. Ia melepas pakaiannya dan memilih pakaian yang paling pas untuknya. Kaos putih polos, celana jins skinny biru, dan jaket hitam bertuliskan XOXO di punggungnya. Tak lupa ia menata rambutnya setampan mungkin. 5 menit kemudian setelah berkemas barangnya di tas punggung dan siap berangkat, ia menyusul orangtuanya yang telah menunggu di halaman depan rumahnya. Sebelum keluar ia berpamitan pada kakaknya yang sedang sibuk mengerjakan tugas.
“Ayo cepat. Kita sudah molor 15 menit.” Kata ayah Radit.
“Ayo.” Jawab Radit.

Ternyata kali ini Radit diajak untuk belanja di mall.
“Kamu ingin gitar kan? Ayo kita lihat lihat. Kalau ada yang kamu pas dan suka. Nanti ayah belikan.” Kata ayah Radit sambil merangkul pundak Radit.
“Benar yah?” Adit terkaget tak percaya. Ayah Radit hanya menjawab dengan senyuman dan anggukan kecil.
“Wah terima kasih yah.” Radit memeluk ayahnya.
“Ibu pergi dulu ya. Ada yang mau ibu beli.”
“Iya, bu. Hati hati. Nanti ketemuan di foodcourt ya.”

Radit pun memilih gitar yang pas untuknya. Ia memilih gitar berwarna coklat muda yang ia incar sejak dulu. Ia begitu senang senin ini. Senin tanpa kesialan yang berganti seribu keberuntungan. Setelah lama Radit belanja dengan kedua orangtuanya, mereka pun pulang.

Setelah mengantar Radit pulang. Orangtua Radit pergi lagi. Entah kemana. Mengingat 2 hari lagi adalah hari ulang tahun pernikahan orang tua Radit, Radit pun berniat memberikan kejutan berupa lagu romantis yang akan ia nyanyikan bersama iringan gitar barunya.
“Sekarang atau 50 tahun lagi ku masih akan tetap mencintaimu. Tak ada bedanya rasa cintaku masih sama seperti pertama bertemu~” Radit bernyanyi dengan bermain gitar.

Setelah berlatih, Radit merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya. Ia masih terus berfikir kebingungan. Senin ini senin yang aneh. Kesialan kesialannya hilang. Malah malah muncul banyak sekali keberuntungan. Keberuntungan yang sangat bertubi-tubi. Mungkin ia tak akan membenci Senin lagi. Seninnya penuh keberuntungan. Seninnya sangat menyenangkan. Dan seninnya takkan terlupakan.

Radit masih terus melamun hingga ia tersadarkan oleh teriakan kakaknya.
“Radit!! Cepat buka pintumu! Ayo cepat.” Kak Vita berteriak sambil menggedor gedor pintu kamar Radit.
“Iya kak sebentar.” Radit kaget dan kebingungan mencari kunci kamarnya.

Pukul 23.30. Senin yang menyenangkan, mungkin sudah tidak. Senin yang penuh keberuntungan, ya benar, tapi tetap ada satu kesialan. Kesialan yang amat fatal. Radit terduduk lemah di ruang tunggu rumah sakit. Air matanya tak berhenti mengalir. Menunggu kabar gembira yang akan di ucapkan sang dokter. Namun nihil. Pukul 23.59. Kedua orangtua Radit telah pergi untuk selamanya karena kehabisan darah setelah kecelakaan tragis yang menimpa mereka.

“Senin macam apa ini? Senin yang sangat menipu. Seolah olah memberikan seribu keberuntungan. Namun satu kesialan tetap terjadi pada akhirnya. Dan kesialan itu mengalahkan semua keberuntungan. SENIN MACAM APA INI?!”

Tentang Penulis:Nama : Rizky Aulia Muji Santoso
Umur : 14 Tahun
Kelas : 3 SMP
Kesukaan : KPOP
Facebook : Rizky Aulia M S
Twitter : @rizkyway_

Cerita Terkait

Jatuh Cinta Dihari Senin By Rizky Aulia Muji Santoso
4 / 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan cerita di atas? Silakan berlangganan gratis via email

FANSPAGE