Keindahan Pulau Mangrove Losari Jawa Tengah

Ads:
Keindahan Pulau Mangrove Losari Jawa Tengah
Pulau mangrove terletak di daerah Losari Utara, Jawa Tengah. Tempat konservasi tanaman mangrove yang di tanam dan di kelola oleh Dinas Kehutanan setempat dengan tujuannya agar meminimalisasi terjaninya abrasi. Pulau hutan mangrove adalah salah satu tempat tujuan wisata, dengan bentangan pasir yang membentuk pantai di tambah pemandangan laut jawa yang menghampar luas. Disana mata kita akan dimanjakan oleh birunya laut dan ombak-ombak kecil yang menari riang seperti simbol keagungan Allah SWT sang pencipta keindahan.

Tapi entah kenapa belum banyak orang tahu tempat itu, padahal akses menuju pantai hutan mangrove sangat mudah, melewati jalur nelayan menempuh jarak kurang lebih 30 menit menaiki perahu nelayan.

Jika waktu pesta rakyat orang-orang nelayan atau di sebut dengan nadranan atau sedekah bumi, pulau mangrove banyak di kunjungi masyarakan sekitar, tradisi yang sudah sangat lama itu mereka tetap mempertahankannya dan memadukannya antara budaya dan Islami. Bukan sekedar pesta ala orang barat, akan tetapi mereka bersyukur, berdoa dan membagikan harta mereka para nelayan dengan berbagi makanan khas Losar semata-mata lillahita’ala.

Rofik paham betul tempat itu, karena sejak lahir ia tinggal tak jauh di daerah pulau mangrove, ia orang Losari Barat perbatasan Jawa Tengah, karena daerah Losari berbatas antara dua provinsi terbagi menjadi dua yaitu Losari Provinsi Jawa Barat dan Losari Provinsi Jawa Tengah hanya tepisahkan oleh sungai Cisanggarung. Rofik teman kuliah saya tinggal di Losari Jawa Barat. Ia  mengajak saya untuk mengunjungi pulau mangrove.

Kami bersama teman-teman kuliah sekali-kali refresing karena penatnya kesibukan di kampus, apalagi kami semua telah menghadapi Ujian Akhir Semester (UAS), dan diakhiri pula dengan merefres otak dengan berkunjung ke tempat-tempat reflektif.

Begitu sesampai pulau mangrove, saya takjub akan kebesaran Allah SWT membentangkan keindahan melalui laut jawa yang begitu biru dan tenang air nya. Hanya kuasa Allah lah yang menjadikan laut seluas dan penuh dengan air itu menjadikan tenang dan indah di pandang. “Subhanallah....” Lirihku takhenti-henti memuji-Nya
“Bagaiman Mad, kamu menikmati keindahan pulau mangrove tidak?” Tanya Rofik sahabatku
“Bukan hanya keindahan yang saya takjub Fik, tapi syukur dan semakin yakin akan kebesaran Allah SWT, banyak pelajaran dan hikmah yang saya dapatkan disini Fik”
“Kamu ini, baru saja kita kelar belajar dan sudah UAS kan Mad, sudahlah kesinikan kita merefres otak menikmati pemandangan bukan belajar, belajar dan terus belajar” Bantah Rofik sepertinya otaknya sudah penat dengan pelajaran kampus.
“Fik, kamu harus tahu. Belajar itu penting, tidak hanya dikampus tetapi dimana saja kita harus belajar, menjacari ilmu itu wajib hukumnya. Thalabul’ilmi Faridhatun ‘alamuslimin wamuslimatin. (Menuntut ilmu wajib bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan).”

Rofik terdiam setelah mendengar penjelasan Ahmad.
“Fik, biar kamu tahu... Masa belajar itu sejak manusia berada di buaian hingga masuk keliang kubur. Hasan bin Ziyad saja waktu sudah berumur 80 tahun baru mulai belajar fiqh, 40 tahun berjalan tidak pernah tidur di ranjangnya, lalu 40 tahun berikutnya menjadi mufti. 
Masa yang paling cemerlang untuk belajar adalah permulaan masa-masa jadi pemuda, waktu sahur berpuasa dan waktu di antara magrib dan isya.' Tetapi sebaiknya menggunakan seluruh waktu yang ada untuk belajar, dan bila telah merasa bosan terhadap ilmu yang sedang dihadapi supaya berganti kepada ilmu lain. Apabila Ibnu Abbas telah bosan mempelajari Ilmu Kalam, maka katanya: "Ambillah itu dia kitab para pujangga penyair?"
Muhammad Ibnul Hasan semalam tanpa tidur selalu bersebelahan dengan buku-bukunya, dan bila telah merasa bosan suatu ilmu, berpindah ilmu yang lain. Ia pun menyediakan air penolak tidur di sampingnya, dan ujarnya: "Tidur itu dari panas api, yang harus dihapuskan dengan air dingin."

“Iya Mad, maaf atas pernyataan saya tadi.” Gaum Rofik
“Gak ada yang perlu di maafkan Fik, kita semua juga pernah melakukan salah, yang lebih penting saling mengingatkan kebaikan itu lebih baik daripada saling menyalahkan.”

Tiba-tiba, Aisayah menghampiri dan mengajak saya dan Rofik untuk menjamu perbekalan makanan yang di bawa Aisyah ia buat sendiri untuk melengkapi keindahan dan kenikmatan pulau mangrove.

***

Cerita Terkait

Keindahan Pulau Mangrove Losari Jawa Tengah
4 / 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan cerita di atas? Silakan berlangganan gratis via email

FANSPAGE