Travel Tour Mengantarkan Saya Sukses

Ads:
Penulis: Khaelani

Bermula dari bukit tinggi yang sejuk dan dari seorang anak remaja yang biaya hidupnya di tanggung oleh seorang uda (kaka). Dan bermula atas komiten saya dengan uda bahwa saya harus kuliah dan di bantu biaya kuliah nanti oleh uda, maka sejak itu dimulailah perjalan saya mencari ilmu demi memperbaiki nasib keluarga.

Sesuai kesepakatan, kaka bekerja di toko pakaian milik kaka sepupuh kami, sedangkan saya berkewajiban melanjutkan pendidikan namun tetap saja ada rasa mengganjal yaitu saya tidak hanya ingin menjadi beban bagi keluarga, saya harus melakukan sesuatu selain belajar.

Saya belajar berbisnis travel tour, di mulai pada saat saya kuliah membuka kantor di bukit tinggi bersama dengan uda. Hingga akhirnya saya lulus kuliah saya tetap berbisnis dengan travel.

Merasa sudah menguasai bidang bisnis ini saya memberanikan diri membuka kantor di jakarta. Namaun setelah pembukaan kantor saya selama satu bulan lebih di jakarta di salah satu kios kecil ternyata perkiraan awal saya salah, di jakarta persaingannya lebih ketat dan banyak travel agen yang lebih dikenal pembeli. Jika di bukit tinggi di padang, saya bisa menjual sepuluh sampai tiga puluh tiket perhari, sedangkan di jakata saya hanya bisa menjual sepuluh sampai tiga puluh tiket perminggu.

“Hallo... Assalamu’alaikum bu”
“Wa’alaikumusalam, iya nak, setelah berangkat ke jakarta baru sekarang kamu mengabari, kamu apa kabar nak?” Tanya ibu waktu saya telepon
“Iya bu Alhamdulillah saya baik, maaf bu saya baru memberi kabar, ibu sama uda sehat?”
“Alhamdulillah ibu dan udamu sehat, gimana bisnis kamu nak?”
“Jefri pikir sebaiknya kembali ke bukit tinggi saja lah bu”
“Nak, bukankah ke jakarta itu atas tekadmu sendiri?”
“Iya sih bu, tapi...”
“Berarti kamu disana sudah melihat peluangnya dan menganalisanya, kenapa sekarang kamu malah menyerah? nak, percayalah kekuatan doa dan yakini itu”
“Mungkin jefri mau kembali lagi mengemabangkan bisnis yang di bukit tinggi aja dulu lah bu”

Mungkin uda mendengar percakapan saya dengan ibu, setelah saya seliesai menelepon ibu tiba-tiba uda menelpon saya.
“Halo jef?”
“Iya halo uda?”
“Saya tadi tidak sengaja mendengar obrolan kamu denagn ibu, kenapa kau jef?
“Iya uda, saya rasanya menyerah berjuang di jakarta mau kembali saya dan mau mengembangkan bisnis di bukit tinggi saya di rumah, uda”
“Bukankah kantor di bukit tinggi sudah kau serahkan kepadaku?”
“Iya betul da”
“Terus? kau tidak percaya kepadaku?”
“Bukan begitu da,”
“Memang begitu jef, bagaimana kau bisa percaya kepadaku sementara kau tidak percaya kepada dirimu sendiri, karena buktinya kau menyerah... Iya kan begitu?”
“Bukan seperti itu maksud saya uda”
“Sudahlah jef, kalau itu bukan maksudmu, buktikan kalau kau pasti bisa berjuang di jakarta demi tujuan awal kita memperbaiki keluarga”

Ibu dan kaka saya benar, ini justru moment terbaik untuk membuktikan bahwa saya tidak menyerah dan harus tetap bertahan di jakarta sampai sukses.

Dengan keadaan seperti itu bisnis saya harus mempunyai daya tarik yang kuat dan harus memikirkan solusinya agar travel tour saya mampu bersaing dan lebih unggul dengan yang lain. Kala itu, saya bertemu dengan pak Yudi, beliau menawarkan konsep sederhana yaitu waralaba dan ingin bekerjasama dengan saya untuk menawarkan saham.

Maka sejak itu Bonita Tour berkembang dengan sistem waralaba atau franchase, dan akhirnya saya bisa pindah dari kios kecil di tanah abang ke bangunan mewah tiga lantai yang menjadi kantor baru saya. Dan setelah itu langkah selanjutnya adalah ekspansi, yaitu tidak hanya menyediakan tiket pesawat, namun saya mengembangkan Bonita Tour dengan paket perjalanan wisata, perjalanan ibadah umroh, haji plus serta rental mobil dan vocher hotel.

Dengan sistem seperti itu akhirnya Bonita Tour berhasil merambah nusantara, dengan jumlah yang saya tidak terduga bahwa sudah ada ratusan lebih cabang Bonita Tour dari agen ataupun sub agen tentunya melalui mekanisme sistem waralaba. Namun saya harus berkembang kearah lain yaitu membentuk inovasi pelayanan, yaitu dengan menggunakan akses internet untuk memudahkan pembeli memesan tiket dimana pun. Dan sebuah kebanggaan bagi saya, dengan inovasi yang saya buat bisa membuat lebih mudah mengantarkan pelanggan saya ke tempat tujuan mereka, seperti bonita yang mengantarkan tujuan saya yaitu memperbaiki nasib keluarga.

Sekitar lima ribu tiket pesawat yang terjual dalam satu bulan, 80% perjalanan domestik dan 20% perjalanan internasional.
Travel Tour Mengantarkan Saya Sukses

Cerita Terkait

Travel Tour Mengantarkan Saya Sukses
4 / 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan cerita di atas? Silakan berlangganan gratis via email

FANSPAGE