Seni Melukis Sepatu Membuat saya Sukses

Ads:
Penulis: Khaelani

Nama saya Kadek Antari, saya tumbuh di Kelungkung daerah Bali dalam sebuah keluarga kecil yang sederhana dan yang tidak ingin mengandalkan orang lain saja untuk penghidupan, dengan kata lain kami sekeluarga berjiwa wirausaha, yaitu kaka berjualan kain, ayah berjualan kacang sebari merangkap menjadi guru dan ibu berjualan sembako di rumah.

Bukan hanya saya dan keluarga tidak mau bergantung kepada orang lain, bahkan saya suka berbagi kepada orang lain agar saya dapat melihat mereka bahagia.

Awal bisnis saya yaitu bersama kaka, saya membuat kerajinan khas bali yang terbuat dari pelepah pisang yang biasanya terbuang. Dan pada akhirnya kaka tidak bisa meneruskan usaha ini karena ia harus pergi ke Singaraja untuk melanjutkan kuliahnya. Sementara saya yang masih di Kelungkung harus berjuang menanganin senidirian penjualan hasil kerajinan kami.

Lambat laun saya keteteran menangani bisnis seorang diri dan semangat berbisnisi pun mulai mengendor karena mungkin tak ada kaka disini dan saya pun sudah lulus SMA harus melanjutkan kuliah. Dan saya memilih untuk melanjutkan kuliah saja jurusan fisika itu pun dukungan dan saran dari bapak.

Setiap masa transisi mungkin menggangu langkah tapi saya tak mau menyerah dan begitu saya di kampus jiwa bisnis saya kembali tergugah. Saya membuka usaha Private kecil-kecilan sambil kuliah. Dan berkat itu, saya bisa meringankan beban bapak dalam membayar biaya kuliah saya.

Namun seiringnya berjalan waktu, jauh dilubuk hati ini masih ada panggilan seni yang minta di dengarkan. Awalnya karena saya memandang selama ini sepatu lebih banyak tampil polos saja, karena mungkin orang berpikir bukankah sepatu tempatnya hanya di kaki dan siapa yang mau memperhatikan. Tapi bagi saya justru itu adalah lahan untuk berkreasi dan berseni dengan melukis di sepatu. Saya membuat sepatu lukis untuk diri saya sendiri, namun lama kelamaan banyak teman-teman yang minat untuk di buatkan sepatu lukis, sampai akhirnya saya berpikir ini bisa jadi ladang bisnis buat saya.

Dan akhirnya, modal dari hasil tabungan dari usaha Private, saya bisa membuka toko sendiri untuk melayani lukisan sepatu lukis di Bali. Sambutan masyarakat ternyata tidak mengecewakan, bahkan tertarik kepada saya yang menjadikan sepatu sebagai benda fungsional dan juga bernilai seni.

Dibalik ramenya bisnis saya, ada tuntutan lain yang mendesak, yaitu kuliah saya yang tidak boleh saya tinggalkan.
“De, sudahlah tokomu ini harus tutup sementara aja, dan kamu bisa buka toko lagi nanti, yang terpenting tugas kuliahmu yang harus kamu selesaikan” Kata kaka
“Iya memang, tapi kak disini saya sudah banyak cerita, banyak canda, banyak tawa, banyak ilmu, seni”
“Iya kaka paham itu, tapi kamu harus ingat de, tugas kuliahmu itu lebih penting.... Kerjakan skripsimu dan cepatlah lulus, agar bisa membuka toko sepatu lukismu ini”

Mengigat awal tujuan saya, bahwa saya harus menyelesaikan dulu pendidikan supaya lebih banyak yang bisa di perbuat. Dan akhirnya saya tidak menyangka saya bisa lulus dan mendapat pujian bahwa skripsi ku sangat baik dan bisa di jadikan bahan pustaka.

Setelah lulus kuliah akhirnya saya bisa meneruskan usaha yang sempet tertunda, bahkan sekarang saya bisa mendirikan tiga usaha sekaligus. Pertama di rumah saya sendiri di Kelungkung membuka usaha kain tenun. Di Singaraja, saya membuka usaha sepatu lukis dan di Denpasar saya membuka usaha Home Dek hold. Smentara itu, teknologi informasi memungkinkan saya untuk mengatur kesemua usaha saya.

Demi prinsip keluarga saya tetap bekerja dan berbagi dengan orang banyak, seperti halnya wanita Bali sejati.
Seni Melukis Sepatu Membuat saya Sukses


Cerita Terkait

Seni Melukis Sepatu Membuat saya Sukses
4 / 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan cerita di atas? Silakan berlangganan gratis via email

FANSPAGE