Sukses Menjual Bingka Yang Hampir Punah

Ads:
Penulis: Khaelani

Sebagai orang tua, saya sudah merasa hampir gagal mendidik anak saya sendiri meskipun istri tidak pernah mengeluh saya tahu dia pasti kecewa, menjadi orang tua merupakan tanggung jawab kita berdua dan saya hampir melupakan tanggung jawab itu.

Pekerjaan saya adalah karyawan bank swasta di kota Batam, dan jabatan saya disana adalah supervisor oprasional dan di tugaskan pula memegang cabang kantor bank, dan karena itu intensitas saya berkumpul dengan keluarga sedikit sekali, setelah 4 tahun saya sebagai karyawan akhirnya saya resignt dari pekerjaan itu karena alasan saya ingin selalu bersama keluarga.

Setelah saya keluar dari pekerjaan itu, awal saya bersama rekan kerja membuka bisnis pencucian mobil, motor dan juga helm. Tapi tak lama bisnis saya mengalami kegagalan karena kami tidak bisa fokus dalam pengelolaannya.

Dan sejak saat kegagalan itu, saya memutuskan untuk membuka bisnis sendiri saja, tanpa rekan kerja. Ketika saya memikirkan ide bisnis baru, tanpa di sadari saya melihat penjual oleh-oleh di Batam justru banyak makanan atau sovenir dari negara tetangga, dan dengan keadaan itu mungkin saja ini peluang bagi saya.

Saya membuka konter pertama unutk penjualan makanan kripik khas Batam di toko pasar legenda. Tapi pilihan jenis makanan yang saya jual tampaknya salah karena penjualan kurang mendapatkan tanggapan yang baik dari pembelinya.

“Abi, ini deh cobain makanan buatan umi, ternyata umi bisa membuat makanan ini yang hampir punah” Kata Istri sambil menyogohkan makanan.
“Wahh... enak mi, abi suka.. Kalo gak salah ini namanya kue Bingko kan?”
“Iya abi...”
“Oya jadi punya ide nih mi, gimana kalau kita jualan kue Bingko Khas Batam, tapi dengan berbagai rasa?”
“Boleh bi, umi setuju ntar umi buat banyak,... tapi bagaimana rasanya Bingko buatan umi bi?”
“Apapun makan itu kalau sudah umi yang buat, pasti enak semua mi”

Saya pun mengenalkan usaha saya kepada teman-teman di kantor dulu, namun mereka malah mengejek saya karena ini alasan saya resign dari kantor, malah di ejek “Bikin kaya ginian mah, lulusan SD dan pembantu juga bisa Nu”. Namun saya tidak peduli ocehan mereka, dan tetap harus maju.

Karena alasan konter penjualan saya yang sederhana, seringkali para pembeli meragukan kualitas Bingko saya. Dan sejak saat itu, saya juga harus memikirkan bagaimana para pembeli tampa harus datang ke konter, ternyada saya memanfaatkan jejaring sosial media, dan setidaknya foto-foto Bingka bakar bisa di tampilkan lebih menarik. dan dari sini konsumen dapat memesan Bingka yang mereka inginkan dengan cara saya antar pesanan itu ke rumah mereka. Dengan cara seperti itu maka keuntungan saya semakin meningkat.

Namun entah mengapa keadaan ini hampir sama dengan di kantor, saya sering keluar dan berkeliling kota Batam untuk mengantarkan pesanan Bingka. Waktu saya habis unutk berjualan dan saya mulai menelantarkan kembali keluarga saya.

Akhirnya strategi saya harus di tata kemabali dengan yang lebih baik, saya nekad, karena kala itu saya menggadaikan SK PNS punya istri saya dan kebetulan istri saya adalah PNS di kota Batam, hanya gara-gara ingin mendapatkan modal untuk membeli ruko di Batam Center dan inilah ruko pertama Bingka Bakar Nayadam.

Setelah pembuakaan ruko perama yang lebih strategis dan lebih nyaman, omset saya naik drastis yaitu kisaran12 juta perbulan hingga 100 juta perbulan dalam setahun. Maka dari itu, saya memutuskan untuk membuka cabang pertama saya di pusat bisnis Nagoya.

Tidak hanya kesuksesan materi yang saya dapatkan, yang lebih membanggakan saya bisa mengangkat kembali kuliner khas Batam yang hampir punah. Dan agar usaha ini semakin besar, saya juga menggandeng pelaku UKM di Batam, dan mereka saya beri kesempatan untuk menitip jual makanan, minuman serta produk krajinan lainnya di gray-gray Nayadam.

Seharusnya sebagai masyarakat daerah kita harus bisa melestarikan dan mengangkat apa yang menjadi budaya kita, kalau tidak maka kita tidak akan punya identitas.

Sukses Menjual Bingka Yang Hampir Punah

Cerita Terkait

Sukses Menjual Bingka Yang Hampir Punah
4 / 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan cerita di atas? Silakan berlangganan gratis via email

FANSPAGE