Cerita Cinta: Debu, Hati, Dan Partikel By Aulia Rahmah

Ads:
CERITA CINTA; DEBU, HATI, DAN PARTIKEL
Penulis: Aulia Rahmah

Aku tidak mengerti. Kenapa orang-orang berpikir bahwa cinta itu indah hanya di awal saja? Bahwa cinta itu menyakitkan? Padahal yang aku rasakan tidak seperti yang mereka katakan. Aku tidak merasa sakit meskipun dia tidak pernah merasakan apa yang aku rasakan, bahkan aku rasa dia tidak tahu kalau aku ini ada.

Seperti biasa aku selalu mengamati dia yang sedang bersenang-senang dengan imajinasinya dalam diam senyap. Matanya entah menerawang kemana, aku tak tahu. Rambut hitamnya yang indah melambai ditiup hembusan angin yang datang lewat jendela di hadapannya. Sepertinya Tuhan sedang tersenyum ketika menciptakan sosok itu. Lalu ia pun menyudahi aktivitas rutinnya itu, membuatku merasa kehilangan. Oh dear...

Jika aku sedang sendiri seperti saat ini, aku selalu teringat pada tingkah lakunya yang membuatku gemas. Caranya tertawa, kegemarannya untuk melamun, membaca, dan mendengarkan lagu-lagu cinta yang menjadi favoritku karena sering kudengar. I love all about her, trully madly deeply.

Hari sudah sore, bahkan sang surya sudah melambaikan tangannya dan berkata 'Sampai jumpa esok pagi' tapi dia belum pulang ke rumah. Tentu saja aku sangat mengkhawatirkannya, apakah ia baik-baik saja?

Pertanyaanku pun terjawab dengan kedatangannya yang sangat tiba-tiba itu. Aku terkejut bukan main ketika ia masuk kedalam kamarnya dalam keadaan menangis. Sungguh aku tidak tega melihatnya sesedih itu, dengan mata yang berlinang menumpahkan curahan hatinya dan suara tangisannya yang pilu mengiris hati.

Ada apa denganmu? Apa yang salah? Apakah ada orang yang telah menyakitimu? Banyak pertanyaan yang muncul di benakku. Ingin aku menghampirinya dan mengatakan 'Jangan bersedih lagi, ada aku disini' ataupun sekedar merengkuhnya dan menghapus air matanya. 

Jangan menangis lagi, cinta.
Cerita Cinta: Debu, Hati, Dan Partikel By Aulia Rahmah
Cerita Cinta: Debu, Hati, Dan Partikel By Aulia Rahmah

Cerita Lainnya:
- Kumpulan Cerita Cinta
- Kumpulan Cerita Sedih
- Kumpulan Cerita Romantis

Lalu terdengar suara tanda panggilan masuk di ponselnya. Seketika ia berhenti menangis dan mengangkat panggilan itu.

""Apa lagi, ro?"" Suaranya yang parau terdengar masam.

""......""

""Tapi kamu udah ngecewain aku ro, kamu it-""

""......""

""Yaudah kali ini aku maafin.""

""......""

""Iya. Love you too.""

Dan dari percakapan itu aku tahu bahwa dia sudah punya orang yang bisa disebut sebagai 'kekasihnya'. Aku sadar bahwa aku tidak mungkin dapat bersua dengannya. Tidak mungkin dia dapat mengenaliku sebagai orang yang pantas dicinta. Tidak mungkin. Karena aku tidak serupa dengannya. Aku tak punya apa yang disebut mata, hidung, tangan, kaki, bahkan hati yang orang bilang adalah tempat dimana cinta bersemayam. Seharusnya aku tidak bisa merasakan cinta apalagi patah hati, lalu kenapa sekarang aku dapat merasakannya? Ah, tuhan memang maha adil.

Dan pada akhirnya aku dapat menerima kalau aku hanya bisa mengawasinya dari sini, dengan pendirian tetap bahwa cinta itu tidak menyakitkan, yang ada hanya pilihan kita yang terkadang salah dan berakhir menyakitkan.

Di tempat yang diselimuti debu ini aku tersenyum dalam setiap partikel-ku. Aku bahagia meskipun hanya dapat melihatnya dalam diam, dan tak mengeluarkan kata-kata yang sebenarnya sangat ingin ku katakan. Hanya suara dentingan yang ku keluarkan, menemani setiap detik yang kulantunkan di ruangan ini. Sebagai jam dinding yang menghiasi dinding kamarnya.

Tentang Penulis:
Nama: Aulia rahmah
Tempat tanggal lahir: Bogor, 18 Desember 1998
Status: Pelajar SMA
Alamat: Bogor barat

Cerita Terkait

Cerita Cinta: Debu, Hati, Dan Partikel By Aulia Rahmah
4 / 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan cerita di atas? Silakan berlangganan gratis via email

FANSPAGE