Perasaan Yang Terpendam By May Layliana

Ads:
PERASAAN YANG TERPENDAM 
Penulis : May Layliana

Seakan tidak menyangka dengan perasaan ini,aku pun tak mengerti kenapa aku jatuh cinta kepadanya,yang jelas jelas aku tahu dia mempunyai seorang kekasih. Tanpa aku sadari aku  terjebak dalam perasaan yang salah,aku berusaha lari namun tidak juga berhasil,entahlah,aku hannya bisa memendamnya.

07.00 lorong sekolah
Langkah kakiku terhenti bersamaan dengan tertangkapnya sesosok tubuh yang tengah berdiri  bersandarkan dinding di depan pintu kelas. Kedua tanganku yang tengah membawa setumpuk buku pelajaran yang hendak aku bawa ke dalam kelasku bergetar hebat. Seolah aku sedang bermimpi karena bisa berhadapan dengan seseorang yang membuatku memendam perasaan ini. Aku tidak tahu harus berkata apa, mulutku seakan membisu seketika,tubuhku yang mematung seolah tak ingin bergerak karena melihat sosok itu. Inilah yang aku bilang seperti mimpi.
Aku terdiam cukup lama, masih mengembalikan kesadaranku,sosok itu menatapku dalam bisu kini. Kami sama sama diam dalam seketika. Tidak ada satupun dari kami yang mengeluarkan suara, bahkan saling berkomunikasi satu sama lain.
Menit berikutnya,akhirnya, ia mulai berjalan ke arahku. Berdiri tapat di hadapanku. Ia memandangku tanpa ekspresi apapun. Detak jantungku dapat kurasakan dengan jelas. Entah perasaan aneh apa yang sedang menyelimutiku. Aku tak mengerti, entah perasaan takut atau cinta.
“Akhirnya kita dapat bertemu,” ucapnya kemudian memecah keheningan lorong sekolah di jam pelajaran. Seakan tak mampu berucap apa pun, aku hanya sanggup tersenyum malu menganggapi ucapnya barusan.
“Kau tahu, aku menyesal telah mengabaikan persaanmu selama ini. Tapi untungnya, kita malah bertemu hari ini, ucapnya terdengar seperti nada sumbang yang memekakkan telinga.
“Kau ingat apa yang kau lakukan ketika aku sedang bersama dengan kekasihku?” ucapnya lagi, masa lalu pahit yang di bongkarkannya kembali, ia benar benar menabur luka di permukaan hatiku yang sudah mulai menghilang.

Aku sudah mulai merasakan tubuhku bergetar dan keringat dingin mengalir dari seluruh tubuh ini. Tubuh ini terasa begitu lemas dan seakan ingin terjatuh di hadapannya seketika.

Perasaan Yang Terpendam By May Layliana

Sungguh aku tak sanggup menengadahkan kepalaku untuk melihat ekspresinya kini. Yang aku tahu, aku sangat berharap kalau ia cepat cepat pergi dari hadapanku dan tak akan pernah kembali menemuiku lagi. Sungguh aku tak ingin mimpi burukku terlalu lama berada dalam ingtanku. Mimpi buruk yang terpendam bersama perasaan ini.
Tanpa berkata apapun lagi, ia pun pergi berlalu meninggalkanku yang bergetar hebat karena ketakutan dan keringat dingin yang mengucur tanpa henti. Ya, aku mungkin memang ketakutan setengah mati. Tapi yang paling menyiksaku dan membuat kondisiku sedemikian parahnya adalah aku tak sanggup menahan semua rasa malu yang aku lakukan setahun yang lalu. Aku tak sanggup...
 *       *        *

Aku ingat saat itu,setahun yang lalu,07.00 pm
di rumah temanku risma.

Tawa mewarnai rumah yang di penuhi 6 orang itu. Aku tertawa lepas mendengar lelucon menggelikan yang di buat boby, pada saat itu lah aku bercerita banyak hal tentang sosok laki laki yang belum lama berhadapan denganku di depan pintu kelas.
Tidak aku sangka boby sahabatku, sangat mengenal baik sosok laki laki itu. Sontrak aku sangat kaget mendengar penjelasan boby tentang laki laki itu. Ternyata, selama  ini laki laki itu mencari cari tentang aku, seseoang yang menyatakan perasaanya satu tahun yang lalu.
Keringat dingin pun mulai mengucur ke seluruh tubuhku,mulut seakan kaku untuk berbicara . dengan gugup aku akhirnya mulai berbicara dengan boby,”Lo yakin bob kalau kevin benar benar nyari tahu tentang seseorang yang menyatakan perasaannya satu tahun lalu?” ucapku dengan gugup. Boby dengan yakin menjawab pertanyaanku tadi “yakinlah  dia yang cerita sama gua san.” Aku terdiam tanpa berkata apapun, rasa takut pun menghampiriku.
*      *         * 

Esok pagi 07.00 lorong sekolah.

Seumpuk bukuku yanng hendak aku bawa dan akan aku 
taruh di dalam kelas.

Untuk kedua kalinya langkah kakiku kembali terhenti di tempat yang sama seperti kemarin. Sesosok tubuh yang sama bersandarkan di dinding di depan pintu kelas. Tubuh itu milik seorang bernama kevin.

Ingatanku akan penjelasan boby semalam kembali terlintas.cerita boby yang membuatku menggambarkan kalau kevin benar benar ingin mencari tahu tentang aku, membuatku semakkin merasa ketakutan. Tapi, apa itu semua benar?.

Kevin kembali berjalan kearahku dan berhenti tepat di hadapanku.”Ucapanku kemarin, anggap saja hanya bercanda. Aku enggak seagresif itu. Santai saja...” ucapnya sambil menepuk pelan pundakku yang lebih rendah dari pundaknya ini.

Untuk pertama kalinya setelah setahun lalu berlalu, aku memberanikan diri untuk menatap wajahnya langsung. Aku lihat ia tersenyum padaku, “Jangan sampai aku tergoda lagi untuk melihat wajah bodohmu yang ketakutan seperti kemarin, san!”
Senyumannya begitu menular, aku pun ikut tersenyum bersamanya.”Dasar cowo nyebelin! Apa kamu enggak tahu, kalau aku benar benar menderita karenamu!” ucapku hampir mengeluarkan air mata karena senang.

Entah apa yang terjadi padanya , ia tiba tiba saja memeluk tubuhku begitu erat. “Biarkan aku memelukmu karena penyesalan ku selalma ini yang telah mengabaikan perasaanmu. Bolehkan?”bisiknya.

Aku hanya diam tanpa bergerak saking kagetnya aku hanya dapat diam dan bilang “Anggap saja perasaan ini sudah terkubur dalam dalam vin, dan tidak akan pernah kembali lagi.” Dan air mata yang tertahan selama ini pun berurai tanpa kendali.

Tentang Penulis :
Nama : May Layliana
Alamat: Perumahan Bumi Asri Jl.Apel 2 Kec.Pasar Kemis, Kel: Kutabumi
Kelas: 11
Hobby: Menulis & Mengarang

Cerita Terkait

Perasaan Yang Terpendam By May Layliana
4 / 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan cerita di atas? Silakan berlangganan gratis via email

FANSPAGE