Kelelawar Yang Tidak Punya Pendirian

Ads:
Kelelawar Yang Tidak Punya Pendirian
Kelelawar Yang Tidak Punya Pendirian
Pada zaman dahulu kala, disebuah padang rumput di Benua Afrika, seekor Singa sedang menyantap makanan. Tiba-tiba seekor burung elang terbang rendah dan menyambar makanan kepunyaan Singa. "Kurang ajar", kata singa. Sang Raja hutan itu sangat marah sehingga memerintahkan seluruh binatang untuk berkumpul dan menyatakan perang terhadap bangsa burung. "Mulai sekarang segala jenis burung adalah musuh kita, usir mereka semua, jangan disisakan!" kata Singa. Binatang lain setuju sebab mereka merasa telah diperlakukan sama oleh bangsa burung.

Ketika malam mulai tiba, bangsa burung kembali ke sarangnya. Kesempatan itu digunakanoleh para Singa dan anak buahnya untuk menyerang. Burung-burung kocar-kacir melarikan diri. Untung masih ada burung hantu yang dapat melihat dengan jelas di malam hari sehingga mereka semua bisa lolos dari serangan singa dan anak buahnya.

Melihat bangsa burung kalah, sang kelelawar merasa cemas, sehingga ia bergegas menemui sang raja hutan. Kelelawar berkata, "Sebenarnya aku termasuk bangsa tikus, walaupun aku mempunyai sayap. Maka izinkan aku untuk bergabung dengan kelompokmu, Aku akan mempertaruhkan nyawaku untuk bertempur melawan burung-burung itu". Tanpa berpikir panjang singa pun menyetujui kelelawar masuk dalam kelompoknya.

Malam berikutnya kelompok yang dipimpin singa kembali menyerang kelompok burung dan berhasil mengusirnya. Keesokan harinya, menjelang pagi, ketika kelompok Singa sedang istirahat kelompok burung menyerang balik mereka dengan melempari kelompok singa dengan batu dan kacang-kacangan. "Awas hujan batu," teriak para binatang kelompok singa sambil melarikan diri. Sang kelelawar merasa cemas dengan hal tersebut sehingga ia berpikiran untuk kembali bergabung dengan kelompok burung. Ia menemui sang raja burung yaitu burung Elang. "Lihatlah sayapku, Aku ini seekor burung seperti kalian". Elang menerima kelelawar dengan senang hati.

Pertempuran berlanjut, kera-kera menunggang gajah atau badak sambil memegang busur dan anak panah. Kepala mereka dilindungi dengan topi dari tempurung kelapa agar tidak mempan dilempari batu. Setelah kelompok singa menang, apa yang dilakukan kelelawar?. Ia bolak balik berpihak kepada kelompok yang menang.

Sifat pengecut dan tidak berpendirian yang dimiliki kelelawar lama kelamaan diketahui oleh kedua kelompok singa dan kelompok burung. Mereka sadar bahwa tidak ada gunanya saling bermusuhan. Merekapun bersahabat kembali dan memutuskan untuk mengusir kelelawar dari lingkungan mereka. Kelelawar merasa sangat malu sehingga ia bersembunyi di gua-gua yang gelap. Ia baru menampakkan diri bila malam tiba dengan cara sembunyi-sembunyi.

HIKMAH:
Seorang yang pengecut pastilah ia akan berahir malu dan tidak punya pendirian adalah sama seperti orang yang tidak tahu harus berbuat apa padahal ia sendiri tahu.
Demikian dongeng fabel Kelelawar Yang Tidak Punya Pendirian cocok di dongengkan sebelum tidur, semoga bisa bermanfaat dan liat juga dongeng sebelum tidur lainnya.

Cerita Terkait

Kelelawar Yang Tidak Punya Pendirian
4 / 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan cerita di atas? Silakan berlangganan gratis via email

FANSPAGE