Kisah Nabi Yahya As Yang Selalu Di Cintai

Ads:
Kisah Nabi Yahya As Yang Selalu Di Cintai
Kisah Nabi Yahya As Yang Selalu Di Cintai - Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an yang artinya:
"Hai Yahya, ambilah al-Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih anak-anak, dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dari dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa, dan banyak berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong dan derhaka. Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan, dan pada hari itu ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan kembali." (QS. Maryam: 12-15)

Inilah Nabi Yahya As seorang Nabi yang Allah SWT bersaksi bahawa sebelumnya tak seorang pun yang serupa dengannya. Yaitu seorang Nabi yang Allah SWT berfirman dala al-Qur’an tentangnya yang artinya: "Dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami." (QS. Maryam: 13)Sebagaimana Khidir diberi ilmu dari sisi Allah SWT, maka Nabi Yahya As diberi rasa cinta dari sisi Allah SWT. Al-Hanan ialah ilmu yang luas yang terkandung di dalamnya sesuatu kecintaan yang dalam terhadap makhluk dan alam. Hanan ialah salah satu dari tingkat cinta yang bersumber dari ilmu. Nabi Yahya As adalah seorang Nabi yang menjadi cermin dari ibadah, zuhud, dan cinta. Nabi Yahya As mengungkapkan cinta kepada semua makhluk. Ia dicintai oleh manusia, burung-burung, binatang buas, bahkan gurun dan gunung. Darah Nabi Yahya As tertumpah ketika beliau berusaha mempertahankan kebenaran yang disampaikannya di istana raja yang lalim. Peristiwa tragis itu berkaitan dengan seorang penari pelacur. Para ulama banyak menyebutkan keutamaan Yahya.

Kelahiran Nabi Yahya As dipenuhi banyak mukjizat. Beliau lahir pada saat ayahnya Nabi Zakaria As berusia lanjut sehingga tampak seakan-akan ia putus asa kerana tidak akan mempunyai keturunan. Beliau lahir melalui doa yang suci yang bersumber dari hati Nabi Zakaria As yang suci dan tulus. Nabi Yahya As lahir di tengah-tengah masa yang dipenuhi dengan puncak kesucian sebagaimana juga dihiasi dengan puncak kelaliman. Maryam adalah simbol puncak kesucian di zamannya. Mihrabnya penuh dengan bau yang harum yang memancarkan kalimat- kalimat solat yang terus menerus dan zikir yang bersumber dari hati yang suci. Masjid tampak dipenuhi dengan gelombang orang-orang yang solat dan orang-orang mukmin yang berzikir. Namun nun jauh di sana kelaliman tetap membunyikan genderangnya.

Nabi Yahya As dilahirkan dan masa kecilnya tidak seperti lazimnya masa yang dilalui oleh anak-anak. Umumnya anak-anak saat itu bermain hal-hal yang tidak berguna, sedangkan Nabi Yahya As tampak serius sejak beliau kecil. Anak-anak kecil saat itu merasa senang dan terhibur ketika mereka menyiksa binatang, sementara Nabi Yahya As justru memberi makan bintang- binatang dan burung dari makanannya sebagai bentuk belas kasihan darinya, bahkan terkadang Nabi Yahya As sendiri makan dari daun-daun pohon atau buahnya.

Ketika beliau menginjak usia dewasa, maka cahaya wajahnya semakin bersinar dan hatinya penuh dengan hikmah dan cinta kepada Allah SWT serta kedamaian. Nabi Yahya As adalah seseorang yang menyukai membaca sejak usia dini. Beliau rajin membaca dan menggali ilmu. Ketika beliau masih kecil, Allah SWT memanggilnya: "Hai Yahya, ambilah al-Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih anak-anak."

Nabi Yahya As mendapatkan perintah saat beliau masih kecil untuk mengambil Kitab dengan kekuatan. Yakni, hendaklah ia belajar kitab dengan penuh ketelitian, Yaitu kitab syariat. Allah SWT memberinya kemampuan untuk mengetahui syariat dan memutuskan perkara manusia saat beliau masih kecil. Nabi Yahya As adalah orang yang paling alim di zamannya dan paling banyak menerima hikmah. Beliau mempelajari syariat secara sempurna. Oleh kerana itu, Allah SWT memberinya kekuasaan saat beliau masih kecil. Beliau mampu menyelesaikan persoalan di antara manusia dan menjelaskan mereka rahasia-rahasia agama, bahkan beliau mengenalkan mereka jalan kebenaran dan mengingatkan mereka dari jalan kesalahan atau kebatilan. Kemudian Nabi Yahya As semakin dewasa dan ilmunya makin bertambah serta kasih sayangnya pun makin meningkat, baik kepada kedua orang tuanya mahupun kepada binatang. Kasih sayang Nabi Yahya As meliputi segala sesuatu.

Beliau mengajak manusia untuk bertaubat dari dosa mereka; beliau memandikan mereka di sungai Jordania agar mereka menyucikan diri mereka dengan taubat; beliau mengajak mereka untuk menyembah Allah SWT. Di sana tidak terdapat seseorang yang tidak suka kepada Nabi Yahya As atau menginginkan keburukan baginya. Nabi Yahya As adalah seseorang yang sangat dicintai oleh masyarakatnya kerana ia memang seorang yang penyayang, seorang yang bertakwa, seorang yang alim, dan seorang yang berbudi mulia. Beliau keluar dan pergi ke gunung dan kebun bahkan gurun dan tinggal di dalamnya selama berbulan-bulan untuk menyembah Allah SWT dan menangis di hadapan-Nya serta solat. Beliau merasakan kedamaian di daratan, bahkan beliau tidak memperhatikan makanannya. Beliau makan dari daun-daun pohon dan minum dari air sungai. Bahkan beliau makan belalang dan juga rumput. Beliau tidur di gua mana pun yang ditemuinya di gunung dan lubang mana pun yang didapatinya di bumi.

Terkadang beliau masuk di suatu gua gunung lalu beliau menemukan binatang buas di dalamnya seperti serigala atau singa namun kerana kesibukannya dan konsentrasinya saat berzikir kepada Allah SWT dan solat sehingga beliau tidak lagi memperhatikan serigala atau singa. Serigala dan singa itu melihat Nabi Yahya As lalu mereka mengetahui bahawa ini adalah seorang Nabi Allah SWT yang sangat berbelas kasih kepada binatang, maka binatang-binatang buas itu menundukkan kepalanya dan meninggalkan tempat itu dengan tenang sehingga Nabi Yahya As tidak mendengar suara mereka.

Pada suatu hari, Nabi Yahya keluar menemui manusia. Masjid tampak ramai dipenuhi orang-orang. Nabi Yahya As berdiri dan beliau mulai berbicara: "Sesungguhnya Allah SWT memerintahkan aku untuk menyampaikan kalimat-kalimat yang telah aku kerjakan dan aku telah memerintahkan kalian untuk juga mengerjakannya. Hendaklah kalian menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukan-Nya. Barang siapa yang menyekutukan Allah SWT dan menyembah selain-Nya, maka ia seperti seorang budak yang dibeli oleh majikannya lalu ia bekerja dan memberikan tenaganya kepada tuan selain tuannya. Siapakah di antara kalian yang ingin memiliki budak seperti itu. Dan aku memerintahkan kalian untuk melaksanakan solat. Sesungguhnya Allah SWT melihat hamba-Nya saat ia solat. Oleh kerana itu, jika kalian solat, maka hendaklah kalian berusaha untuk khusyuk. Aku pun memerintahkan kalian untuk berpuasa, maka siapa yang melakukan demikian, maka ia seperti seseorang lelaki yang mempunyai bingkisan dari misik yang baunya harum.

Setiap lelaki ini berjalan, maka akan terpancarlah bau harum misik darinya. Aku pun memerintahkan kalian agar banyak melakukan zikir kepada Allah SWT, maka orang seperti itu seperti seorang lelaki yang dicari-cari oleh musuhnya lalu ia segera berlindung dalam benteng yang kuat. Dan benteng yang paling kuat adalah zikrullah dan tiada keselamatan tanpa benteng itu."

Nabi Yahya As mengakhiri nasihatnya lalu ia turun dari mimbar dan kembali ke gurun. Di gurun itu hanya terdapat pasir yang berterbangan dan tiada suara lain selain suara angin dan nafas pohon serta suara kaki-kaki binatang buas dan gerakan batu-batu gunung. Di sanalah Nabi Yahya As berdiri di tengah-tengah kesunyian ini. Beliau melaksanakan solat dan menangis.

Kemudian terjadilah pergelutan hebat antara Nabi Yahya As dan pemerintah yang berkuasa. Salah seorang penguasa di zaman itu adalah seorang yang lalim dan sempit akalnya. Kerosakan tersebar di istananya. Ia mendengar berita tentang Nabi Yahya As. Ia heran kerana banyaknya manusia yang memberikan penghargaan dan penghormatan yang luar biasa kepada Nabi Yahya As sedangkan ia sebagai seorang raja tidak mendapatkan penghormatan yang demikian besar. Raja tersebut ingin memperkosa isteri saudaranya di mana ia mempunyai anak perempuan yang memiliki kecantikan yang terkenal. Dalam cerita disebutkan bahawa anak perempuan itu mampu melakukan tarian yang mengagumkan sambil memakai tujuh helai baju. Setiap ia menari, maka terlepaslah setiap baju yang dipakainya dan pada tarian yang terakhir, ia tampak dalam keadaan telanjang.

Raja bertanya kepada Nabi Yahya As, apakah ia boleh menikahi isteri saudaranya. Nabi Yahya As menjawab, itu tidak diperbolehkan. Raja tetap berbicara kepada Yahya dan mendesak kepadanya agar membolehkannya menikah dengan wanita yang disukainya itu, dan hendaklah Nabi Yahya As mencari solusi atau fatwa yang sangat memuaskannya. Namun Nabi Yahya As menolak keras untuk memenuhi permintaan raja itu. Kemudian Nabi Yahya As pun meninggalkannya. Akhirnya, raja tampak marah kepada Nabi Yahya As dan memerintahkan agar Nabi Yahya As dipenjara. Kemudian raja itu pun memperkosa isteri saudaranya. Anak perempuan wanita itu yang suka menari telah melihat Nabi Yahya As saat ia berbicara dengan raja. Anak perempuan itu sangat tertarik akan ketampanan Nabi Yahya As dan keagungan keperibadiannya.

Ringkasnya, wanita yang ahli menari itu pun merasa jatuh cinta kepada Nabi Yahya As. Ia pergi menemui Nabi Yahya As di penjaranya dan ia melihat Nabi Yahya As dalam keadaan duduk solat dan menangis. Wanita itu terus mengawasi Yahya saat beliau solat sampai selesai. Lalu ia meletakkan dirinya di bawah kaki Nabi Yahya As dan memintanya agar mencintainya sebagaimana ia mencintai Nabi Yahya As. Nabi Yahya As menjawab bahawa di dalam hatinya tidak ada cinta lain selain cinta kepada Allah SWT. Wanita itu pun bangkit dari tempatnya dalam keadaan putus asa. Ia meninggalkan Yahya dalam keadaan hatinya dipenuhi kebencian padanya. Ia kembali ke istana raja.

Waktu Isyak telah berakhir. Raja mulai meminum minuman kesukaannya, yaitu khamr. Wanita itu memberikan minum kepada raja. Makin banyaknya raja minum, sampai-sampai raja merasa bahawa kepalanya seperti balon besar dan ia sebentar lagi akan terbang. Di sanalah wanita penari itu segera memakai pakaian tarian dan kembali kepada raja. Raja melihatnya dan ia merasa kepalanya bertambah besar dan wanita itu mulai menari. Lalu dipukullah rebana dan berbagai alat muzik sehingga wanita itu tampak menari dan menikmati tariannya. Pada tarian ke tujuh ia berhenti lalu membuka wajahnya sambil berkata kepada raja: "Wahai tuanku, aku ingin bertanya sedikit kepadamu." Raja yang sedang mabuk itu berkata: "Segala sesuatu yang engkau inginkan akan kuberikan kepadamu sekarang juga." Wanita itu berkata: "Aku menginginkan kepala Yahya bin Zakaria."

Mendengar perkataan itu, raja segera sadar dari mabuknya lalu ia merasakan ketakutan. Ia berkata kepadanya: "Mintalah kepadaku yang lain saja." Wanita itu berkata: "Aku menginginkan darah Yahya bin Zakaria." Wanita ini adalah simbol keburukan. Raja berkata sambil minum minuman keras yang keempat kalinya setelah empat puluh kali: "Bunuhlah Yahya!" Akhirnya, pemimpin pasukan raja mengeluarkan perintah kepada anak buahnya untuk menghabisi Yahya. Kemudian Nabi Yahya As menemui ajalnya secara tragis dan meneguk madu syahadah.

Demikianlah Kisah Nabi Yahya As Yang Selalu Di Cintai. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari kisah ini dan mengunjungi blog kami Cerita Dejavu, dan baca selangkapnya di kumpulan kisah para nabi lainnya.

Cerita Terkait

Kisah Nabi Yahya As Yang Selalu Di Cintai
4 / 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan cerita di atas? Silakan berlangganan gratis via email

FANSPAGE