Ads:
Kisah Nabi Syu’aib As Azab Suara Mengerikan Kaum Madyan - Kaum Madyam, kaumnya Nabi Syu’aib As, adalah segolongan bangsa Arab yang tinggal di sebuah daerah bernama "Ma'an" di pinggir negeri Syam. Mereka terdiri dari orang-orang kafir tidak mengenal Tuhan Yang Maha Esa. Mereka menyembah kepada "Aikah" yaitu sebidang padang pasir yang ditumbuhi beberapa pohon dan tanam-tanaman. Cara hidup dan istiadat mereka sudah sangat jauh dari ajaran agama dan pengajaran nabi-nabi sebelum Nabi Syu’aib As.
Para penduduk Madyan yang kafir mereka biasa merampok dan menyembah al-Aikah, yaitu pohon dari al-Aik yang dikelilingi oleh dahan- dahan yang berputar di sekelilingnya. Mereka termasuk orang-orang yang menjalin hubungan sesama manusia dengan cara-cara yang sangat keji. Mereka suka mengurangi timbangan; mereka mengambil yang lebih darinya dan tidak menghiraukan kekurangannya. Perhatikanlah semua itu dalam dialog mereka bersama Nabi Syu’aib As. Mereka berkata, "Wahai Syu’aib apakah agamamu yang memerintahkanmu...?" Agama Nabi Syu’aib As telah membuatnya gila dan membuatnya nekad untuk memerintahkan mereka meninggalkan apa yang selama ini mereka sembah dan disembah oleh kakek-kakek mereka. Kakek-kakek mereka telah menyembah tumbuh-tumbuhan dan pohon- pohonan sementara agama Nabi Syu’aib As memerintahkan mereka untuk hanya menyembah Allah s.w.t.
Nabi Syu’aib As terus menjelaskan tujuan-tujuannya kepada mereka dan menyingkapkan kebenaran dakwahnya, beliau mulai mengotak-atik akal- akal mereka; beliau mengungkapkan kepada mereka bagaimana pergelutan orang-orang sebelum mereka dengan para nabi sebelumnya, yaitu kaum Nabi Nuh As, kaum Nabi Hud As, kaum Nabi Saleh As, dan kaum Nabi Luth As yang masa mereka tidak jauh dengan masa Nabi Syu’aib As. Beliau mulai berdialog dengan mereka dan mengingatkan mereka bahawa sikap penentangan mereka justru akan mendatangkan siksaan bagi mereka. Nabi Syu’aib As mengingatkan mereka bagaimana nasib orang-orang yang mendustakan kebenaran:
"Hai kaumku, janganlah hendaknya pertentangan antara aku (dengan kamu) menyebabkan kamu menjadi jahat hingga kamu ditimpa azab seperti yang menimpa kaum Nuh atau kaum Hud atau kaum Saleh, sedang kaum Luth tidak (pula) jauh (tempatnya) dari kamu. Dan mohonlah ampun dari Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada- Nya,sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih. " (QS. Hud: 89-90)
Usaha Nabi Syu’aib As berdakwah dan menjelaskan al-ishlah (usaha memperbaiki masyarakat) dan mengingatkan mereka bahaya penentangan serta menakut-nakuti mereka dengan menceritakan kembali seksaan yang diterima orang-orang yang berbohong sebelum mereka. Meskipun demikian, Nabi Syu’aib As tetap membukakan pintu pengampunan dan pintu taubat bagi mereka. Beliau menunjukkan kepada mereka kasih sayang Tuhannya Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Namun kaum Nabi Syu’aib As memilih azab. Kekerasan hati mereka dan keinginan mereka untuk mendapatkan harta yang haram serta rasa puas dengan sistem yang mengatur mereka, semua itu menyebabkan mereka menolak kebenaran:
"Mereka berkata: 'Hai Syu’aib, kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu.'" (QS. Hud: 91)
Kami tidak memahamimu. Engkau adalah seorang yang mengacau; engkau mengatakan sesuatu yang tidak dimengerti:
"Dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami." (QS. Hud: 91)
Para penduduk Madyan yang kafir mereka biasa merampok dan menyembah al-Aikah, yaitu pohon dari al-Aik yang dikelilingi oleh dahan- dahan yang berputar di sekelilingnya. Mereka termasuk orang-orang yang menjalin hubungan sesama manusia dengan cara-cara yang sangat keji. Mereka suka mengurangi timbangan; mereka mengambil yang lebih darinya dan tidak menghiraukan kekurangannya. Perhatikanlah semua itu dalam dialog mereka bersama Nabi Syu’aib As. Mereka berkata, "Wahai Syu’aib apakah agamamu yang memerintahkanmu...?" Agama Nabi Syu’aib As telah membuatnya gila dan membuatnya nekad untuk memerintahkan mereka meninggalkan apa yang selama ini mereka sembah dan disembah oleh kakek-kakek mereka. Kakek-kakek mereka telah menyembah tumbuh-tumbuhan dan pohon- pohonan sementara agama Nabi Syu’aib As memerintahkan mereka untuk hanya menyembah Allah s.w.t.
Nabi Syu’aib As terus menjelaskan tujuan-tujuannya kepada mereka dan menyingkapkan kebenaran dakwahnya, beliau mulai mengotak-atik akal- akal mereka; beliau mengungkapkan kepada mereka bagaimana pergelutan orang-orang sebelum mereka dengan para nabi sebelumnya, yaitu kaum Nabi Nuh As, kaum Nabi Hud As, kaum Nabi Saleh As, dan kaum Nabi Luth As yang masa mereka tidak jauh dengan masa Nabi Syu’aib As. Beliau mulai berdialog dengan mereka dan mengingatkan mereka bahawa sikap penentangan mereka justru akan mendatangkan siksaan bagi mereka. Nabi Syu’aib As mengingatkan mereka bagaimana nasib orang-orang yang mendustakan kebenaran:
"Hai kaumku, janganlah hendaknya pertentangan antara aku (dengan kamu) menyebabkan kamu menjadi jahat hingga kamu ditimpa azab seperti yang menimpa kaum Nuh atau kaum Hud atau kaum Saleh, sedang kaum Luth tidak (pula) jauh (tempatnya) dari kamu. Dan mohonlah ampun dari Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada- Nya,sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih. " (QS. Hud: 89-90)
Usaha Nabi Syu’aib As berdakwah dan menjelaskan al-ishlah (usaha memperbaiki masyarakat) dan mengingatkan mereka bahaya penentangan serta menakut-nakuti mereka dengan menceritakan kembali seksaan yang diterima orang-orang yang berbohong sebelum mereka. Meskipun demikian, Nabi Syu’aib As tetap membukakan pintu pengampunan dan pintu taubat bagi mereka. Beliau menunjukkan kepada mereka kasih sayang Tuhannya Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Namun kaum Nabi Syu’aib As memilih azab. Kekerasan hati mereka dan keinginan mereka untuk mendapatkan harta yang haram serta rasa puas dengan sistem yang mengatur mereka, semua itu menyebabkan mereka menolak kebenaran:
"Mereka berkata: 'Hai Syu’aib, kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu.'" (QS. Hud: 91)
Kami tidak memahamimu. Engkau adalah seorang yang mengacau; engkau mengatakan sesuatu yang tidak dimengerti:
"Dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami." (QS. Hud: 91)
Beliau dikatakan sebagai orang yang lemah kerana orang-orang fakir dan orang-orang yang menderita adalah orang-orang yang beriman padanya, sedangkan orang-orang kaya dan para pembesar telah menentang mereka. Demikianlah pertimbangan umumnya manusia yang tidak memiliki kekuatan cukup untuk menghadapi kebenaran dakwah Nabi Syu’aib As dimana beliau dianggap sebagai orang yang lemah.
Bahkan mereka meminta kepada Nabi Syu’aib As untuk mendatangkan azab dari langit jika beliau termasuk orang-orang yang benar. Dengan nada mencabar dan menentang, mereka berkata: "di mana azab itu, di mana seksaan yang dijanjikan itu? Mengapa terlambat datang?"
Mereka mengejek Nabi Syu’aib As dan beliau dengan tenang menunggu datangnya azab Allah SWT. Dan Allah SWT mewahyukan kepada Nabi Syu’aib As agar keluar bersama orang-orang mukmin dari desa tersebut. Akhirnya, Nabi Syu’aib keluar bersama para pengikutnya dan datanglah azab Allah SWT:
"Dan tatkala datang azab Kami. Kami selamatkan Syu’aib dan orang- orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari kami, dan orang-orang lalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya. Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, kebinasaan bagi penduduk Madyan sebagaimana kaum Tsamud telah binasa." (QS. Hud: 94-95)
Azabnya adalah berupa teriakan sekali saja satu suara yang datang kepada mereka dari celah-celah awan yang menyelimuti. Mula-mula mereka barangkali bergembira kerana membayangkan itu akan membawa hujan tetapi mereka dikejutkan ketika datang kepada mereka seksaan yang besar pada hari yang besar. Selesailah masalah ini. Mereka menyedari bahawa teriakan itu membawa bencana buat mereka; teriakan itu menghanguskan setiap makhluk yang ada di dalam negeri itu. Mereka tidak mampu bergerak dan tidak mampu menyembunyikan diri dan tidak pula mereka dapat menyelamatkan diri mereka.
Demikianlah Kisah Nabi Syu’aib As Azab Suara Mengerikan Kaum Madyan. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari kisah ini dan mengunjungi blog kami Cerita Dejavu, dan baca selangkapnya di kumpulan kisah para nabi lainnya.
Bahkan mereka meminta kepada Nabi Syu’aib As untuk mendatangkan azab dari langit jika beliau termasuk orang-orang yang benar. Dengan nada mencabar dan menentang, mereka berkata: "di mana azab itu, di mana seksaan yang dijanjikan itu? Mengapa terlambat datang?"
Mereka mengejek Nabi Syu’aib As dan beliau dengan tenang menunggu datangnya azab Allah SWT. Dan Allah SWT mewahyukan kepada Nabi Syu’aib As agar keluar bersama orang-orang mukmin dari desa tersebut. Akhirnya, Nabi Syu’aib keluar bersama para pengikutnya dan datanglah azab Allah SWT:
"Dan tatkala datang azab Kami. Kami selamatkan Syu’aib dan orang- orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari kami, dan orang-orang lalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya. Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, kebinasaan bagi penduduk Madyan sebagaimana kaum Tsamud telah binasa." (QS. Hud: 94-95)
Azabnya adalah berupa teriakan sekali saja satu suara yang datang kepada mereka dari celah-celah awan yang menyelimuti. Mula-mula mereka barangkali bergembira kerana membayangkan itu akan membawa hujan tetapi mereka dikejutkan ketika datang kepada mereka seksaan yang besar pada hari yang besar. Selesailah masalah ini. Mereka menyedari bahawa teriakan itu membawa bencana buat mereka; teriakan itu menghanguskan setiap makhluk yang ada di dalam negeri itu. Mereka tidak mampu bergerak dan tidak mampu menyembunyikan diri dan tidak pula mereka dapat menyelamatkan diri mereka.
Demikianlah Kisah Nabi Syu’aib As Azab Suara Mengerikan Kaum Madyan. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari kisah ini dan mengunjungi blog kami Cerita Dejavu, dan baca selangkapnya di kumpulan kisah para nabi lainnya.
Kisah Nabi Syu’aib As Azab Suara Mengerikan Kaum Madyan
4
/
5
Oleh
Admin